MajalahGlobal.com Halsel, – Kerak maraknya oknum anggota keamanan diduga melakukan pungli belasan juta rupiah di Tambang Desa Kusubibi mengatas namakan kepentingan Wartawan itu sangat meresahkan ratusan Warga Masyarakat penambang disana.
Informasi yang di peroleh Media ini disampaikan sejumlah Warga Masyarakat penambang dengan rasa ketakutan menolak menyebut identitas oknum anggota keamanan yang kerap kali melakukan pungli.
“Pastinya keselamatan kami terancam jika memberitahukan nama oknum anggota keamanan sering kali melakukan pungli belasan juta kepada penambang , karena hampir setiap harinya oknum tersebut selalu aktif 1×24 jam di tambang Desa Kusubibi”, kata warga, Jum’at (14/07/2023).
Warga membenarkan bahwa setau kami beberapa wartawan dari ibu/kota labuha (Halsel), sering datang ke Desa Kusubibi akan tetapi tidak pernah meminta-minta uang. Kedatangan teman-teman Wartawan hanya untuk memastikan tidak adanya pungli yang kerap kali terjadi mengatas nama untuk kepentingan Wartawan dan oknum mahasiswa dari GPM di labuha.
Warga menambahkan, padahal setau kami wartawan yang sering mendatangi para penambang di Kusubibi selalu memberikan penjelasan dan pemahaman ke kami, bahwa wartawan itu sebatas mencari dan mengolah informasi melalui cara-cara profesional dan sesuai aturan yang berlaku serta meminta kami memberikan informasi jika ada oknum tertentu melakukan pungli,” jelas warga.
Selain itu Warga mengungkapkan, pelaku bersangkutan sering kali mengkonsumsi minuman keras beralkohol menggunakan seragam dinas, kemudian pelaku beraksi meminta-minta uang kepada penambang.
Kadang pelaku meminta uang menggunakan seragam dinas saat mabuk minuman keras tapi bersangkutan minta uang dengan alasan ada kegiatan dinas dikantor dan lain-lain sebagainya,” ungkap warga.
Sambung warga berharap, setidaknya Kapolres Halmahera Selatan dan Kapolsek Kecamatan Bacan Barat agar menindaklanjuti serta mengusut tuntas kasus ini, apa benar uang yang sering kami kasih dengan jumlah ratusan ribu rupiah per tambang jika di jumlah total sudah pasti mencapai puluhan juta rupiah,” harap warga.
(As/O).