Geliat UMKM Kota Mojokerto, CFD Kranggan Dibanjiri Pedagang

Geliat UMKM Kota Mojokerto, CFD Kranggan Dibanjiri Pedagang
Pedagang Abon di CFD Kranggan
Majalahglobal.com, Kota Mojokerto – Car Free Day (CFD) Kranggan menjadi salah satu bukti menggeliatnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Mojokerto.
Geliat UMKM Kota Mojokerto, CFD Kranggan Dibanjiri Pedagang
Ratusan pedagang banjiri CFD Kranggan Kota Mojokerto
Car Free Day yang berlokasi di Jalan Karimun Jawa, Perumahan Gatoel, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto pertama kali digelar pada Minggu (5/2/2023) dan terbukti hingga saat ini dibanjiri pedagang.
Geliat UMKM Kota Mojokerto, CFD Kranggan Dibanjiri Pedagang
Sutiani, Pedagang Abon di CFD Kranggan Kota Mojokerto

Sutiani, salah satu pedagang abon di CFD Kranggan mengatakan, varian abon yang ia jual merupakan varian abon yang diminati banyak masyarakat. Mulai dari varian abon lele organik, abon ayam, abon sapi, abon ikan gabus, abon ikan patin dan abon telur asin.

Geliat UMKM Kota Mojokerto, CFD Kranggan Dibanjiri Pedagang
Ratusan pengunjung banjiri CFD Kranggan Kota Mojokerto

“Abon sapi harganya Rp 30.000 dan abon telur asin harganya Rp. 25.000. Kemudian untuk abon ikan gabus harganya Rp 20.000. Untuk abon patin, abon lele dan abon ayam harganya masing-masing Rp 15.000,” terang Sutiani, Minggu (26/2/2023) di CFD Kranggan.

Sutiani menerangkan, jadi awal mula memulai usaha ini karena suami punya kolam ikan. Dan waktu panen, biasanya satu Kota Mojokerto juga panen semua. Hal ini dikarenakan kebanyakan peternak lele binaan dinas terkait.

Baca Juga :  Wabup Subandi Lanjutkan Estafet Kepemimpinan di Pemkab Sidoarjo

“Pada saat panen, harga jualnya itu jatuh. Makanya kami mencoba mengolah lele menjadi abon agar harganya naik kelas,” jelas Sutiani.

Masih kata Sutiani, pihaknya menggunakan bahan asli saat membuat abon. Jadi tidak sama dengan yang di toko-toko.

“Kalau orang sudah mencoba abon buatan kami pasti balik lagi. Anak-anak stunting kemarin juga dikasih abon ini agar gizinya semakin baik. Buat lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan balita juga bagus. Jadi, berbagai varian abon ini bisa menjadi solusi bagi anak-anak yang susah makan ikan,” ungkap Sutiani.

Sutiani menceritakan, dulu waktu jalan-jalan di rest area Gunung Gedangan. Ia melihat ada pelatihan abon telur asin dan mencoba mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

Baca Juga :  Upayakan Penurunan Stunting Dan Wujudkan Lansia Mandiri, Bupati Ikfina Terus Galakkan SEHATI Dan SEJOLI

“Ternyata disitu ada pelatihan abon lele juga. Akhirnya saya mencoba menambah referensi resep saya. Saya sangat berterima kasih kepada Wali Kota Mojokerto karena UMKM abon saya ini masuk dalam program inkubasi wirausaha. Semoga Wali Kota Mojokerto sukses selalu dan UMKM abon saya semakin banyak peminatnya,” harap Sutiani. (Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *