Halsel, Majalahglobal.com – Viral di Media sosial video seorang nenek mengaku Ilham Basra salurkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis minyak tanah (MT) kepada Warga Kurunga Kecamatan kepulauan Jorounga Kabupaten Halmahera Selatan. Provinsi Maluku Utara. hanya sebatas lima (5) liter per kepala keluarga (KK), dan lebih mahal dari harga het yang di tetapkan pemerintah daerah Halmahera Selatan.
Diketahui, video nenek sontak viral ini asal Warga Kurunga, tanpa menyebut nama lengkapnya mengaku Ilham Basra yang memiliki satu pangkalan MT di Desa Dowora Kec. Jouronga, membatasi penyaluran minyak tanah dan menjual lebih mahal dari harga yang telah di tetapkan oleh pemerintah daerah Halmahera Selatan.
“Di Kurunga tidak ada pangkalan minyak tanah tapi ada yang jual ilegal yaitu Ilham Basra, di kasih lima liter per KK dengan harga Rp.10.000 per liter,” Ungkap nenek saat ditanya seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.
Padahal, keputusan Bupati Halsel, nomor: 184 tahun 2022 tetang penetapan harga enceran tertinggi (Het) khususnya di kepulauan Jouronga, itu minyak tanah dengan harga jul Rp.5.700 (lima ribu, tujuh ratus rupiah), sudah terhitung dengan biaya transportasi pengangkutan dari Agen di Ibu/Kota Labuha, ke kepulauan Jouronga.
Parahnya lagi, adik kandung Ilham Basra atas nama M. Arifin Basra memiliki ijin bangunan pangkalan minyak tanah yang berlokasi di Desa Kurunga. Namun, dari tahun ke tahun hingga saat ini tidak adanya pangkalan minyak tanah yang di bangun di Desa Kurunga, Halsel.
“Ijin pangkalan Al-Gibran itu berlokasi di Desa Kurunga, pemiliknya atas nama M. Arifin Basra merupakan adik kandungnya Ilham Basra,” Ucap Sumber terpercaya yang di peroleh Media ini, dari lingkungan dinas Perindagkop Halsel.
Lebih lanjut, kata sumber “Ilham Basra juga punya ijin pangkalan namanya Nabil Putra, itu bangunannya di bangun di Desa Dowora. Ucap sumber enggan menyebutkan namanya.
Terkait hal tersebut, kedua kakak beradik Ilham Basra, dan M. Arifin Basra belum ada tanggapan resmi hingga berita ini diturunkan. (Jurnalis/Kandi)