Iklan Rindahwati Iklan M. Agus Fauzan

Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi

Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Majalahglobal.com, Halsel – Akibat kembali memakan tiga korban jiwa dalam laka kerja. Tempat kejadian perkara (TKP) di tambang emas Desa Kusubibi Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara dipasang garis polisi.
Berdasarkan pantauan wartawan majalahglobal.com, terlihat garis polisi terpasang di seputaran TKP dalam insiden laka kerja di tambang emas ilegal Desa Kusubibi yang kembali memakan korban jiwa sebanyak 3 orang pada tanggal 4 Juli 2023 lalu sekitar jam 8 malam.
Atas insiden tersebut, Kapolsek Bacan Barat Halsel, Ipda Zulfikar diminta menutup secara permanen lubang tambang emas ilegal Desa Kusubibi yang menyebabkan hilangnya nyawa ketiga orang korban asal Warga Kota Palopo Sulawesi Selatan.
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPC Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Sosial Untuk Rakyat (GUSUR) Halmahera Selatan, Julkarnain Ahad.
Ia mengatakan tambang emas ilegal Desa Kusubibi telah berulang kali memakan korban.
“Di tahun 2023 ini kembali menewaskam 3 orang korban asal Warga Kota Palopo Sulawesi Selatan dalam laka kerja di tambang emas Desa Kusubibi dengan kedalaman berkisar 100 meter lebih,” kata Julkarnain, Rabu (12/07/2023).
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Lebih lanjut dikatakannya, jika tidak ada pengawasan kepada pekerja di lokasi saat melakukan aktifitas tambang dan masuknya barang-barang terlarang di pelabuhan Desa Kusubibi maka seharusnya tambang ditutup secara keseluruhan agar kasus yang menghilangkan nyawa orang lain tidak terulang kembali.
“Sebab tambang emas ilegal yang beroperasi di Desa Kusubibi Kecamatan Bacan Barat sudah keempat kalinya memakan korban jiwa. Sebelumnya korban longsor di lokasi tambang pada tahun 2020 lalu. Lubang tambang yang telah menelan korban jiwa wajib tidak boleh dibuka atau digali kembali oleh siapa saja,” terang Julkarnain.
Lebih jauh dikatakannya, kemudian korban pembunuhan terjadi pada tahun 2021 dan di tahun 2023 ini kembali memakan korban ketiga orang bersaudara asal Sulawesi Selatan.
“Kami DPC LSM GUSUR Halmahera Selatan meminta Kapolsek Bacan Barat dapat menutup selama-lamanya lubang tambang emas di Kusubibi yang menyebabkan hilangnya nyawa ketiga orang tersebut. Para penambang harusnya saling mengawasi dan mengingatkan sesama pekerja sehingga insiden tersebut tidak terulang kembali yang nantinya merugikan banyak pihak terutama Pemerintah Desa Kusubibi yang sudah susah payah membuka lapangan pekerjaan,” tegas Julkarnain.
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Memakan Korban, Kapolsek Hentikan Aktifitas Tambang Kusubibi
Dikonfirmasi, Kapolsek Bacan Barat, Ipda Zulfikar pada media ini mengaku tambang Kasubibi bakal ditutup secara keseluruhan apabila Bupati Halmahera Selatan Bapak Usman Sidik balik dari Jakarta.
“Tadi kami bersama Camat ke tambang Kusubibi menghentikan aktifitas tambang dan kami juga menunggu Bupati dari Jakarta ke Bacan untuk menutup tambang secara keseluruhan,” tandas Kapolsek Bacan Barat. (Asri/MS)
Baca Juga :  Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Raih Penghargaan Desa Berseri Tingkat Jatim Kategori Pratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *