Mojokerto, majalah global.com – Kelihaian membaca tentang pentingnya pengembangan Ekowisata Waduk Tanjungan, Kelompok KKN Amerta, Mahasiswa Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto menyelenggarakan perlombaan ‘kompetisi kreatif’ dalam rangka bergerak secara kolektif mempromosikan Ekowisata Waduk Tanjungan, di Desa Tanjungan, Kemlagi, Mojokerto, Selasa (14/03/2023).
Dengan mengangkat tema ‘Sinergitas masyarakat; Futuristik Pengembangan Ekowisata Menuju Desa Mandiri’, perlombaan ini digelorakan di Waduk Desa Tanjungan untuk masyarakat dalam dan luar Desa Tanjungan.
Ekowisata Waduk Tanjungan secara yuridis-administratif dimiliki oleh Desa Tanjungan, tetapi tidak menutup harapan bahwa masyarakat luar Desa Tanjungan `ikut terlibat dalam perlombaan tersebut sebagai bentuk dukungan publik terhadap pengembangan Ekowisata Waduk Tanjungan.
Teknis pelaksanaan lomba ini adalah mengajak masyarakat berduyun-duyun membuat sebuah video sekreatif mungkin mengenai Ekowisata Waduk kemudian dipromosikan melalui media sosial. Selain itu, perubahan perkembangan teknologi di tengah pusaran modernisasi menjadi penanda bergeraknya zaman di mana masyarakat perlu mengganti model modifikasi promosi dari bentuk konvensional ke dalam bentuk digital.
Seluruh anggota KKN Kelompok Amerta yang berkesempatan menjadi fasilitator pengadaan lomba ‘kompetisi kreatif’ banjir apreasi dari Para Perangkat Desa dan Masyarakat, pengadaan lomba ini merupakan sarana yang bisa dilalui secara serentak dalam mempromosikan Ekowisata Waduk Tanjungan dari masyarakat itu sendiri.
Suparlik Kepala Desa Tanjungan mengatakan “Terkait dengan minimnya sumber daya manusia (Masyarakat Desa Tanjungan) yang berkecimpung dalam dunia digital, keadaan tersebut menjadi masalah karena adanya kelambatan pengembangan Ekowisata Waduk sebab promosi masih dibasiskan pada strategi konvensional”.
“Sesuai yang telah termaktub di dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, dijelaskannya bahwa pembangunan kepariwisataan bertumpu pada keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya yang akan datang, sehingga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang membawa manfaat pada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.
Oleh karena itu pengadaan lomba ‘kompetisi kreatif’ sangat penting untuk digalakkan terlebih juga kreasi promosi yang bagus di media sosial menjadi variabel penting dalam rangka menarik minat para pengunjung untuk menilik Ekowisata Waduk Tanjungan.
“Pengadaan lomba ini menjadi pemantik melek-nya masyarakat akan pentingnya kreasi promosi Ekowisata Waduk Tanjungan berbasis strategi digital. Tidak hanya berhenti di situ, kami akan mengawal agar bagaimana kemampuan pengeloaan media sosial sebagai wahana promosi Ekowisata Waduk Tanjungan agar bisa lestari di tengah Masyarakat Tanjungan,” tegas Suparlik.
Pengadaan lomba tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat Desa Tanjungan memiliki kesadaran terhadap pentingnya pemanfataan media sosial dalam rangka mempromosikan dan mensosialisasikan Ekowisata Waduk Tanjungan sehingga ekstensifitas penarikan minat pengunjung ke Ekowisata Waduk Tanjungan menjadi lebih luas dan juga pengadaan lomba tersebut membuka ruang media patner dan sponsorship untuk ikut berkolaborasi dengan agenda ini.
Kolaborasi menjadi bagian penting dan tidak dapat disepelekan sebab asas kerja sama dapat menjadi akselerasi pengembangan Ekowisata Waduk Tanjungan.
“Semoga dengan diadakannya pengadaan lomba ‘kompetisi kreatif’ bertajuk Sinergitas masyarakat; Futuristik Pengembangan Ekowisata Menuju Desa Mandiri yang diinisiatori oleh Mahasiswa KKN dapat menjadi bentuk nyata dalam upaya pengedukasian masyarakat,” ucap Koordinator KKN Kelompok Amerta.(red)