Majalahglobal.com, Mojokerto – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Slamet Wahyu Nugroho menggelar Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Reses) tahap II tahun 2022, Jumat (3/6/2022) di Aula MSP TPA Karangdiyeng, Dusun Jaringansari Desa Karangdiyeng Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto.

Kepala Desa (Kades) Karangdiyeng Sulaiman Affandi menyampaikan terima kasih banyak atas berkenannya Bapak Slamet Wahyu Nugroho menggelar reses di Wilayah Desa Karangdiyeng.
“Semoga reses hari ini berjalan lancar dan usulan masyarat Desa Karangdiyeng dan desa sekitarnya bisa ditindaklanjuti dengan baik oleh Bapak Slamet Wahyu Nugroho,” ungkapnya.
Sementara itu, Slamet Wahyu Nugroho mengatakan, selain menyerap aspirasi dan menindaklanjutinya, tentu saja kita nanti sekaligus konsolidasi. Pancasila menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Belakangan ini ada paham ideologi lain yang dibawa ke Indonesia. Apa itu, misalnya yang sering kita sebut sebagai paham khilafah. Sebagai kader dari PDI Perjuangan (PDIP) harus kita lawan paham khilafah. Kenapa harus kita lawan, karena faham khilafah mau mengganti Pancasila sebagai ideologi dan mau mengganti NKRI. Contoh faham khilafah adalah yang sering mengkafir-kafirkan dan membid’ah-bid’ahkan,” ungkap Slamet Wahyu Nugroho yang juga menjabat sebagai Plh Ketua DPC PDIP Kabupaten Mojokerto.
Lebih lanjut dikatakannya, kebanyakan masyarakat Indonesia kan bergabung di organisasi Islam NU ya. Kalau kita terus diam saja maka faham khilafah akan mengatur kita. Kalau kita diam terus maka mereka akan terus mengadu domba.
“Contohnya kalau ada bedug masjid, dibid’ahkan. Akhirnya tidak ada bedug jika kita hanya diam saja. Dan masih banyak contoh lain yang tidak sefaham maka mereka akan mengkfirmengkafir-kafirkan dan membid’ah-bid’ahkan,” papar Anggota Komisi B DPRD Jatim ini. (Jay)