Harumkan Nama Lumajang, Zidny Raih Tiket Ke Thailand

LUMAJANG – majalahglobal.com : FWKKP (Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka) 2018 adalah serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur yang didukung oleh Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur. FWKKP 2018 adalah bentuk kegiatan bakti pengecatan 100 rumah dan 100 atap rumah, penataan lingkungan, sosialisasi pengawasan obat dan makan serta festival kecerdasan yang dilakukan oleh pramuka penegak Jawa Timur di 11 kota (Kota Surabaya, Kab. Magetan, Kota Malang, Kab. Madiun, Kab. Bondowoso, Kab. Kediri, Kab. Sampang, Kab. Tuban, Kab. Jember, Kab. Lamongan, dan Kab. Pasuruan). Kab. Lumajang tergabung dalam zona 9 (Lumajang-Jember). Peserta Final FWKKP 2018 adalah anggota pramuka penegak yang telah meraih juara 1 dan 2 di puncak festival kecerdasaan di setiap zona.
Final Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka dilaksanakan tanggal 27-29 Agustus 2018 di Hotel Grand Pujon Kabupaten Malang. Pada kegiatan kali ini finalis dari masing-masing zona berkumpul dan berkompetisi lagi demi merebut tiket ke Thailand dan Bandung untuk melakukan study banding. Lumajang yang diwakili oleh dua putra/putri pramuka penegak terbaiknya berhasil menorehkan prestasi yang sangat membanggakan masyarakat Lumajang khususnya anggota pramuka Lumajang. Finalis Putra Zidny Omnu Nuril Haq dari Gugus depan H.O.S. Cokroaminoto ( SMAN 2 Lumajang) berhasil mendapatkan medali emas setelah masuk 8 besar dan memastikan satu tiket untuk study banding ke Thailand, sedangkan finalis putri Regita Putri Dian Pramesti dari Gugus Depan Kertoadirejo (SMAN 1 Lumajang) meraih medali perak dan berhak mengikuti study banding ke Bandung.
”Saya sangat senang dan sedikit tidak percaya atas capaian saya bisa mengharumkan nama baik Kabupaten Lumajang, khususnya Pramuka Kwarcab Lumajang. Tidak sia-sia saya belajar terus belajar mengenai ilmu kepramukaan dan berusaha membagi waktu dengan tugas sekolah demi mempersiapkan kompetisi ini dan pada malam hari ini usaha saya sudah terbayar lunas dengan satu tiket study banding ke Thailand.” Ujar Zidny.
Untuk mendapatkan tiket ke Thailand tidaklah mudah, finalis harus melewati beberapa tahapan dan rintangan terlebih dahulu seperti crafty run.
“Banyak tantangan dan kesulitan ketika mengikuti test seleksi, dimana kita harus membuat kreasi yang memiliki manfaat dan nilai jual dengan bahan2 serta alat-alat yang tersedia di wilayah sekitar kita, jadi kesulitan yang saya dan peserta lain rasakan  yaitu sulitnya memikirkan konsep secara dadakan, mencari bahan-bahan dan alat-alat di wilayah yang kita kurang ketahui dengan biaya yang sudah diberikan oleh panitia yaitu sebesar 500.000” terangnya.
Kegiatan Ctafty Run berlangsung mulai dari jam 08.00 s/d 12.00 WIB yang dilaksanakan disekitar Alun-alun Kota Wisata Batu, dalam perlombaan ini peserta harus mencari ataupun membeli alat dan bahan yang kita perlukan untuk kreasi yang akan dibuat.
“Di Crafty Run kita menerapkan ilmu yang kita peroleh dari workshop, mulai dari bertanya kepada masyarakat sekitar, belajar berprikir kritis dan masih banyak lagi, selesai crafty run kita diharuskan untuk mempresentasikan hasil karya yang telah kita buat mulai dari latar belakang, manfaat, tujuan, keunggulan, kelehaman serta harga produksi” papar siswa SMAN 2 Lumajang tersebut.
Wahyu Pamungkas, selaku ketua Dewan Kerja Cabang Lumajang sekaligus alumni Gugus Depan H.O.S Cokroaminoto merasa bangga kepada ananda Zidny Omnu Nuril Haq.
”Selamat adiku (Zidny), semangat, berjuang, dan belajar terus. Ayo bikin kakak senior mberinding lagi akan prestasimu.” Ujar Wahyu.
Rencananya Finalis yang lolos mengikuti study banding ke Thailand maupun Bandung akan diberangkatkan pada 8 s/d 13 Oktober 2018. (Khoirur Roziqin)
Baca Juga :  Kunjungan anies draft

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *