Kapal Bahtera Sejati Mengalami Kebocoran Sehingga Kandas Diketapang Banyuwang

BANYUWANGI – majalahglobal.com : Mengalami kebocoran menjadikan Kapal Bahtera Sejati kandas di belakang markas Satpoiair Ketapang saat membawa muatan 2.750 ton beras subsidi (7/8). Kapal dalam kondisi miring 11 derajat. Kapal tersebut menunggu bantuan kapal dari Masalembu, Kabupaten Sumenep yang masih dalam perjalanan menuju pelabuhan Tanjungwangi. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk mengevakuasi beras di geladak kapal Bahtera Sejati tersebut. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama dikhawatirkan akan merusak kualitas beras subsidi yang akan dibawa ke pelabuhan Reo, Maumere, Nusa Tenggara Timur tersebut. Keputusan yang didapatkan hasil dari rapat KSOP, Polair, PT. Pelindo Tanjungwangi, Pelni dan Bulog, sepakat mendatangkan kapal dari Maselembu yang dijadwalkan akan sampai di perairan Selat Bali pada(8/8).

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Tanjungwangi, Djatmiko Widodo mrngatakan, “Hasil keputusannya mendatangkan kapal dari Masalembu dan memindahkan muatan ke dalam kapal tersebut. Secara teknis muatan beras yang ada di kapal Bahtera Sejati akan dipindahkan ke kapal yang didatangkan dari Masalembu. Kapal yang berasal dari Masalembu juga difasilitasi dengan alat crane sehingga memudahkan evakuasi pemindahan muatan. Untuk saat ini pihak terkait fokus ke pengiriman muatan yang ada di kapal Bahtera Sejati. Jadi secepatnya muatan dipindahkan dan segera dikirim ke pelabuhan tujuan. Beberapa ABK yang ada di dalam kapal masih memompa air yang ada di dalam geladak. “Kami masih berusaha mengetahui penyebab rembesan air yang masuk ke dalam kapal. Jika muatan sudah dievakuasi maka nanti kapal akan kami periksa kembali.

Baca Juga :  Wabup Subandi Bertekad akan Menuntaskan PTSL di Kabupaten Sidoarjo

Sementara Kasatpolair Polres Banyuwangi AKP Subandi menjelaskan, “Jika ballast yang ada di dalam kapal Bahtera Sejati mengalami ketidakseimbangan sehingga menyebabkan kapal condong ke arah kanan. Ballast merupakan sistem untuk dapat memosisikan kapal dalam keadaan seimbang baik dalam keadaan trim depan maupun belakang, maupun keadaan oleng. Dalam perencanaannya adalah dengan memasukkan air sebagai bahan ballas agar posisi kapal dapat kembali pada posisi yang sempurna.

Subandi juga mengatakan, “Saya sudah menyarankan nakhoda agar kapal ditambahkan air pada ballast kapal agar kapal menjadi seimbang. Akan tetapi air terus bertambah dan mengakibatkan kemiringan kapal 11 derajat ke arah kanan. anggota Polair, TNI-AL dan KSOP sudah memeriksa seluruh bagian kapal Bahtera Sejati. Namun belum dapat diketahui penyebab pasti dimana titik kebocoran pada kapal. Beberapa anggota tim yang menyelam juga tidak menemukan lubang kebocoran pada bagian bawah kapal. Kami hanya bisa mengawasi dan memastikan kapal aman karena kapal hanya kandas dan tidak ada korban jiwa serta pidana yang terkait kandasnya kapal tersebut. Yang lebih berwenang adalah pihak KSOP Tanjungwangi.”

Baca Juga :  Wabup Subandi Bertekad akan Menuntaskan PTSL di Kabupaten Sidoarjo

Sedangkan untuk pihak KSOP Tanjungwangi menyebutkan bahwa kapal Bahtera Sejati laik berlayar. Dan hingga kandas, penyebab kebocoran kapal masih belum diketahui. (Andi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *