Halmahera Selatan, majalahglobal.com – Pelaku utama pengusaha tambang emas diduga kuat otaknya pengguna sekaligus subpenyalur kimia berbahaya terbesar secara ilegal di tambang Desa Kusubibi Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Provinsi Maluku Utara. Tanpa ada pencegahan pihak kepolisian setempat meski diduga telah mengetahui keberadaan kimia berbahaya.
Nama Bunda Serli tidak lagi asing di tambang Kusubibi yang diduga pelaku utama sebagai pengguna sekaligus penyalur kimia berbahaya kepada puluhan pengusaha tong dan rendaman di tambang Desa Kusubibi secara ilegal,” terang warga yang enggan namanya dipubliskan ke Media ini, Sabtu (20/01/2024).
“Entah siapa orang pertama sebagai distributor kimia, tetapi bunda serli merupakan pelaku pemain lama sehingga nama Serli tidak lagi asing di tambang Kusubibi yang dikenal orang pertama sebagai penggunan dan penjual bahan kimia terbesar secara ilegal jenis VODIUM CN, KOSTIK, PLATINUM, BORAX dan DAVAO,” imbuhnya.
Kalau jenis-jenis kimia yang barusan kami sebut tadi, dalam satu bulan capai 4 sampai 5 ton yang di suplai dari luar masuk ke kusubibi barulah diperjual belikan oleh Bunda Serli.
Bukan itu saja, Warga juga membeberkan bahwa petuga keamanan berbaju coklat pun tau tetapi dorang (mereka) diam dan sebatas melihat hasil tambang kusubibi bagus dan pendepatannya gedeh meskipun angka kasus kiriminal semakin tinggi dan banyak yang meninggal dari tahun ke tahun.
Sejak dimulainya aktifitas tambang pada tahun 2020 sampai tahun 2024 awal ini, korban meninggal terus terjadi tetapi semua mayat di sembunyi dan ditutupi pihak petugas berbaju coklat yang bertugas 1×24 jam di tambanng kusubibi.
Tambah Warga, kita semua tau yang namanya usaha ilegal seperti tambang emas tidak memiliki ijin dan bisnis ilegal seperti kimia berbahaya itu, merupakan ranahnya polisi untuk menghentikan segala aktifitas yang melanggar hukum tindak pidana dan polisi pula yang memprosee hukum para pelaku, jadi bukan ranahnya pemerintah,” jelas warga.
Diketahui usai informasi di peroleh dari Warga, Wartawan melakukan penelusuran dan ditemukan puluhan karung sianida di gudang milik Bunda Serli tepatnya ditromol miliknya yang berlokasi di Desa Kusubibi, dan sebagian bahan kimia lainnya telah dipindahkan dari TKP usai para pelaku menerima laporan atas kedatangan Wartawan.
Dengan begitu kedua karyawan Bunda Serli atas nama sahar dan miksa enggan buka mulut saat dikonfirmasi terkait sinida tersebut.
Sementara Bunda Serli tidak berada di tempat hingga berita ini di naikan masih dalam upaya konfirmasi ke bersangkutan.
Begitu juga Kapolsek Indari Kec. Bacan Barat Halsel belum terkonfirmasi hingga berita ini dinaikan belum ada tanggapan.
Berharap hukum bisa ditegakkan dengan seadil-adilnya, karena Indonesia adalah negara hukum,” tutupnya.
(Tim/Red).