SIDOARJO, majalahglobal.com – Mayat terapung berjenis kelamin laki laki, diperkiraan umur 40 sampai dengan 45 tahun dengan berat badan kurang lebih 65 kg. Jenazah bermula di ketahui oleh pengepul barang rosokan tiga orang dan saat itu pula ada Babinsa Koramil Gedangan yang lewat, langsung di laporkan dan diteruskan ke Polsek Buduran atau Polsek Sidoarjo kota/Polresta Sidoarjo.
Atas kejadian tersebut, segenap personil Polsek Buduran dan personil Polsek Sidoarjo Kota serta Babinsa telah mendatangi penemuan mayat yang terapung di sungai Jombong area lahan kosong belakang Museum Mpu Tantular, tepatnya di wilayah Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran Sidoarjo sekitar pukul 08.30 WIB hingga selesainya kegiatan evakuasi mayat korban, Jumat (15/12/2023).
Di TKP penemuan mayat tampak Kapolsek Buduran Kompol Herry Setyo Susanto SH., bersama tim Inafis Polresta Sidoarjo terjun cek lokasi, dan hadir pula Kanit Reskrim Polsek Sidoarjo kota Iptu Supratman, SH., bersama anggotanya ikut serta bahu membahu mengangkat jenazah korban yang notabene susah sekali jenazah tersebut untuk di naikkan ke atas.
Kesal diomeli, suami tega pukul istri dengan tabung elpiji 3 kg, diduga temuan mayat korban terapung di sungai Jombong area lahan kosong belakang Museum Mpu Tantular korban dari pembunuhan, posisi mayat terapung hingga dinaikkan ke atas berposisi mengungkung tidak wajar/tidak normal dalam kematiannya.
Dari pantauan tim awak media saat di lokasi menyampaikan, semoga dalang dan pelaku pembunuhan tersebut semoga terungkap dan tertangkap pelakunya, temuan jenazah mayat tersebut belum bisa diketahui nama atau alamatnya, hasil evakuasi tim forensik Inafis Polresta Sidoarjo dilarikan dulu ke Rumah Sakit Pusdik Porong guna untuk pendalaman dan penyidikan lebih lanjut. (Ldy)