Ketika Rejeki Menyukai Pemberani

Ketika Rejeki Menyukai Pemberani
Musfota Kamal Pasa bersama Ikfina Fahmawati
Rejeki di sini tak dipandang sempit. Seperti uang atau harta benda duniawi. Namun bagian dari serpihan anugerah Tuhan yang diberikan kepada makhluk.

Pun konsep pemberani. Tak boleh digambarkan sekadar sosok sang pendobrak yang tampil di garis depan medan laga. Lebih dari itu, seorang penggagas untuk lahirnya kebaikan sistem adalah pemberani. Termasuk di dalamnya para perintis pejuang tegaknya kebenaran dan keadilan.

Coba kita merenung sejenak. Mengapa orang ngawur terkadang bernasib mujur. Yang curang malah menang.

Realitas kontradiktif macam itu acap kali menggelitik akal sehat. Mengusik kemapanan berpikir seseorang untuk bersikap lebih bijak. Bahwa dalam rangka memenangkan masa depan, tak jarang sebuah teori bisa diabaikan.

Meski hal itu dibilang relatif, situasional dan kebetulan. Namun fakta kehidupan kerap menggiring alam sadar kita menuju pola tafsir yang berujung paradoksal.

Pendekatan ilmu pengetahuan logika, etika, atau estetika, ada kalanya masih pincang dalam meneropong aneka problem kompleksitas kehidupan.

Baca Juga :  Beraktivitasnya Lagi Judi Sabung Ayam Pasar Dengkol,APH Terlihat Lemah Hukum Di Mata Masyarakat, Ada Apa ????!!!!

Contoh : Ketika seseorang ketiban rejeki. Terkadang bukan karena ia tergolong pekerja keras atau berotak cerdas. Namun lebih disebabkan karena adanya faktor KEBERANIAN yang hebat pada diri orang tersebut.

Dalam falsafah Tasawuf, terungkap adagium bahwa : Yang Pertama Yang Punya Ruh. Dari sini tentunya bisa kita pakai dasar argumen. Mengapa para PEMBERANI selalu mendahului datangnya perubahan. Ia senantiasa tidak puas dengan keadaan rutinitas. Julukan sebagai sang pelopor sangat kaya atas pikiran dan ide ide baru yang segar.

Dalam konteks kajian apa pun, jasa baik Sang Pemberani selalu dicatat sejarah dan dikenang masyarakat luas.

Di Mojokerto saja sudah ada puluhan Bupati. Mengapa nama RA. BASOENI yang dikenang. Bahkan dipakai nama jalan raya di Sooko dan rumah sakit di Kecamatan Gedeg.

Termasuk siapa sangka MKP (Mustofa Kamal Pasa) ternyata bisa menjadi Bupati Mojokerto. Padahal tahun 2010 namanya belum begitu populer. Hanya berbekal tekad dan BERANI. Akhirnya bisa menduduki kursi Bupati. Bahkan dua periode.

Baca Juga :  Kompak, Forkopimda Mojokerto Raya Bersama Puluhan Ribu Masyarakat Nobar Timnas U-23

Terlepas tuduhan miring yang dialamatkan pada diri dan keluarganya. Ternyata sejarah mencatat BEDA.

Semoga…

* *) Penulis adalah Sekjen Laskar Majapahit Benteng Nusantara NKRI, tinggal di Pekukuhan Mojosari Mojokerto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *