Terkait Blok Masela, Aliansi Mahasiswa Tanimbar Malang Ingatkan Pemda Harus Berhati-hati

Terkait Blok Masela, Aliansi Mahasiswa Tanimbar Malang Ingatkan Pemda Harus Berhati-hati
Terkait Blok Masela, Aliansi Mahasiswa Tanimbar Malang Ingatkan Pemda Harus Berhati-hati

Majalahglobal.com, Tanimbar – Proyek Liquid Natural Fas (LNG) Lapangan Abadi di Blok Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Dengan beroperasinya blok masela tentunya sangat memberikan dampak bagi masyarat tanimbar. Apalagi Presiden Joko Widodo akhirnya mengambil keputusan untuk membangun kilang gas alam cair (liquefied natural gas atau LNG) Blok Masela di darat (Onshore), dan bukan kilang terapung (Offshore).

 

Keputusan presiden tentang tempat produksinya Migas tersebut tentunya melihat terkait akan adanya potensi efek berganda atau Multiplayer Effect terhadap provinsi Maluku lebih khususya kabupaten kepulauan tanimbar. oleh karena keputusan pengelolaan produksi yang berlokasi di darat dengan skema onshore maka terjadi gejolak sosial yang terjadi, seperti aspek budaya, aspek ekonomi, aspek hukum, aspek politik dan lebih penting lagi karaktersitik masyarakat tanimbar dalam menghadapi beroperasinya blok masela.

 

Koordinator umum Silvirinus Bille menjelaskan, Beroperasinya blok masela tentunya melihat dari dua perspektif yaitu peluang atau ancaman. Untuk menjawab peluang atau ancaman kehdarian blok maselah di kabupaten kepulauan tanimbar, tentunya yang menjawab adalah stakeholder yang berada di daerah seperti unsur Pemerintah (government), Sektor Swasta, (private sector), Masyarakat Sipil (civil society), Perguruan Tinggi dan Media.

 

Sementara itu, Boy Cakvin Masombe selaku ketua Panita Pelaksan FGD mengatakan kegiatan ini untuk merespon dan membahas kehadiran blok masela di kabupaten kepulauan tanimbar sebagai daerah penghasil, oleh karena itu, secara sadar sebagai anak asli daerah, kami Aliansi Mahasiswa Tanimbar di Malang, mengadakan Focus Group Discussion ( FGD) dengan tema : “Persiapan Tanimbar Menyambut Blok Masela dari Perspektif Ancaman dan Peluang”, untuk mengkaji pokok – pokok masalah yang berdampak dengan adanya Blok Masela.

 

Kegiatan Ini sebagai bentuk kontribusi kami terhadap daerah dalam betuk rekomendasi naskah akademik kepada pemerintah pusat dan daerah. Untuk membahas persoalan tersebut kami mengundang Pembicara dari berbagai latar belakang yaitu:

 

Keynote Speaker diantaranya:

2. Sonny T. Danaparamita, SH ( Anggota DPR RI Komisi VI)

3. Kombes Budi Hermanto ( KAPOLRSETA malang Kota).

 

dan para narasumber dari lintas keilmuan diantaranya :

1. Wensislaus Fatlolon S E ( Ekonom) ( Kajian Aspek Ekonomi )

2. Minggus Masela, S.Psi.,M.Psi. (Dosen UNIDAH malang) ( Kajian Antropologi)

3. Edoardus Koisin, S.Sos.,M.AP (Dosen UNLESA Saumlaki) (Kajian Kebijakan Publik)

4. Viktor Umpanmnetan, SH.,MH (Praktisi Hukum) (Kajian Analisis Hukum)

 

Kami juga mengundang seluruh OKP di Kota Malang diantaranya :

1. GMNI

2. PMII

3. HMI

4. PMKRI

5. GMKI

6. IMM.

7. HIPMABUDI.

 

Serta seluruh Mahasiswa Tanimbar yang menyebar diberbagai perguruan tinggi di Malang, diantaranya :

1. Universitas Brawijaya Malang

2. Universitas Merdeka Malang

3. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

4. Universitas PGRI kanjuruhan Malang

5. Universitas Wisnuwardanah Malang

6. Universitas Widyagama Malang

7. Politeknik Negeri Malang

8. Ikip Budi Utomo Malang

9. Stikes Maharani Malang

10. Akbid WHN malang.

 

Turut serta hadir dan menyuport kegiatan ini adalah, para orang tua Tanimbar di Malang, Para Senior, dan tamu undangan dari FORKOPIMDA Kota Malang.

 

Di laksanakan pada :

Hari /tgl : Sabtu 22 Oktober 2022

Pkl : 14 : 00 WIB – Selesai

Tempat : Gedung KNPI Kota Malang

 

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog, dengan berbagai pihak, terutama pemerintah pusat hingga ke daerah, yang dianggap memiliki wewenang dan bertanggung jawab terhadap beroperasinya Blok Masela, agar diharapkan proyek Blok Masela ini harus berbasis pada asas keadilan dan kesejahtraan serta kesetaraan dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Maluku lebih khususnya Kabupaten Kepulauan Tanimbar. (Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *