Krisis Moral dan Krisis Global Hantui Indonesia

Krisis Moral dan Krisis Global Hantui Indonesia
Krisis Moral dan Krisis Global Hantui Indonesia

Sri Langka adalah salah satu Negara yang dikabarkan telah mengalami kebangkrutan. Tragisnya lagi beberapa Negara juga turut dikabarkan akan mengalami nasib yang sama seperti Sri Langka di antaranya ada Afganistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki, dan Zimbabwe.

 

Lalu bagaimana dampaknya terhadap Indonesia? Tentu kita harus mengkaji hal ini dan harus menjadi perhatian serius untuk mempertahankan keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pelajaran pertama yang perlu kita jadikan dasar pikiran kita adalah pada era Orde baru Indonesia telah mengalami krisis ekonomi, ini dapat dilihat dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 – 1998. Krisis ekonomi dan moneter yang dialami Indonesia saat itu kenyataannya jauh lebih parah dibandingkan dengan negara – negara lain yang mengalami hal yang sama. Keterpurukan ekonomi Indonesia akibat krisis tersebut masih dapat dirasakan hingga saat ini oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

 

Kita perlu membuat perbandingan dari satu persoalan untuk menjawab persoalan yang lain. Hal utama yang perlu kita sadari adalah adanya Pertentangan di antara bangsa-bangsa, atau di antara golongan-golongan sangat berpotensi menimbulkan pergolakan-pergolakan sampai menimbulkan peperangan, terutama karena adanya perbedaan kepentingan dari masing-masing pihak, khususnya dalam kepentingan ekonomi, jika tidak diatasi dengan baik dan benar dapat mengakibatkan krisis dan kehancuran ekonomi. Ini sebagai cikal bakal kebangkrutan suatu Negara. Setiap pergerakan atau pergolakan yang terjadi adalah karena adanya perbedaan kepentingan ekonomi. Demikian pula kita bergerak karena kita ingin memperbaiki nasib hidup kita agar bebas dari penekanan, penipuan dan perampokan antek-antek Nekolim/pelaku-pelaku konsep Nekolim. Kita perlu menjawab tantangan zaman tapi juga jangan sekali – kali melupakan sejarah ( JASMERAH ).

 

Indonesia merupakan salah satu Negara besar di dunia. Jika bersandar pada data dari Worldometers, Indonesia menempati peringkat 15 negara terbesar atau terluas di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 273.879.750 jiwa yang menyebar ke 34 provinsi dan 514 kabupaten, kota. Negara yang besar dan penuh dengan perbedaan baik dari Suku, Ras, Agama budaya serta adat istiadat tentu menjadi suatu tanggung jawab yang besar untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Selanjutnya dapat menjaga keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara dalam setiap aspek kehidupan terutama pada aspek ekonomi menyangkut kebutuhan pokok dan sekunder.

 

Selain menjadi negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak, Indonesia juga ditopang dengan sumber daya alam yang kaya. Tapi apakah kekayaan alam kita dapat menjamin kebutuhan ekonomi setiap warga negara ?. Secara hipotesis dapat kita katakan iya untuk hari ini, tapi belum tentu untuk masa – masa yang akan datang. Pernyataan ini tidak bermaksud membuat kita pesimis, melainkan untuk menyadarkan bahwa kita perlu siap siaga dalam proses perjalanan membangun peradaban Indonesia dari zaman ke zaman. Jangan berjibaku pada soal – soal hidup kita di hari ini tapi lupa pada masa depan anak cucu kita. Sebab pada kenyataannya jika kita membuat hitungan secara matematika sudah berapa banyak hasil alam kita di kuasi oleh kaum kapitalis ?. Jangan kita lupa bahwa hari ini kita sedang diborgol oleh sistem kapitalistik itu. Kebangkrutan Sri langka menjadi barometer terukur dalam membangun peradaban Indonesia dengan penuh kebijaksanaan.

 

Saat ini bukan saja krisis global yang sedang dihadapi oleh Indonesia tapi juga krisis moral. Kasus – kasus pelecehan seksual menjalar begitu cepat. Sangat miris jika kita mengamati adanya lonjakan kasus – kasus pelecahan seksual itu semakin signifikan. Kita sedang berada di ambang kehancuran moral. Bahkan sama sekali tidak menggambarkan bahwa kita adalah pancasilais. Moral yang bobrok ini telah merontokan kita sebagai suatu bangsa yang bersandar pada nilai – nilai Pancasila.

 

Lalu apa yang harus kita lakukan ?. Tentu Tawaran yang masih sangat relevan ialah kembali pada konsep Tri Sakti. 1. Berdaulat di bidang Politik, 2. Berdikari di bidang ekonomi, 3. Berkepribadian di bidang budaya. Konsep Tri sakti ini harus kita jadikan sebagai benteng pertahan sehingga kita tidak mudah runtuh jika diterpa krisis global dan pelecahan seksual. “Kalau diamati dengan teliti dan mendalam tentang Trisakti yang dimaksud Soekarno, pemikiran itu akan dapat menyusun kekuatan dan pembangunan bangsa sekaligus character bulding. Lebih jauh, konsep Trisakti ini dapat membuat Indonesia bergaul di kancah international dengan pernuh harga diri dan menghormati kedaulatan masing-masing. Selain itu Indonesia diyakini dapat merencanakan dan menyusun pola kerja sama ekonomi dengan negara-negara industri besar dengan percaya diri dan saling menguntungkan.

 

Tri sakti bukan hanya konsep opini belaka, atau karya tulisan fiksi, melainkan memiliki khasiat tersendiri yang harus diwujud nyatakan untuk menjawab tantangan zaman. Indonesia di tengah krisis global dan pelecahan seksual adalah suatu kondisi berupa ancaman yang sedang kita hadapi. Baik ancaman krisis ekonomi maupun krisis moralitas. Tapi pada kondisi tersebut bisa menjadi peluang untuk mengubah krisis ekonomi menjadi kekuatan ekonomi terkuat dan mengubah krisis moralitas menjadi Negara yang bertamartabat. Aktualisasi konsep Tri sakti harus menjadi tajuk utama yang harus kita bumikan kembali dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Membumikan kembali Tri sakti bukan berarti menghidupkan marwah suatu kaum tertentu, memang bhawa konsep Tri sakti itu di cetus oleh Bung Karno, tetapi diperuntukan untuk membangun bangsa dan negara, bukan untuk membangun citra bung Karno atau kaum sukarnois. Kita jangan terjebak pada pemikiran yang parsial seperti itu, karena subtansinya ada pada pembangun baik secara fisik maupun non fisik demi mempertahankan keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *