Pemkot Surabaya Fokus Garap Wisatawan Domestik

Pemkot Surabaya Fokus Garap Wisatawan Domestik
Pemkot Surabaya Fokus Garap Wisatawan Domestik

Surabaya – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat sektor wisata sangat terpukul. Praktis tidak ada lagi turis asing atau wisatawan dari luar daerah gara-gara pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pihaknya tengah menyusun skema untuk mendongkrak pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata di Surabaya.

Menurut Wiwiek, wisatawan lokal atau domestik masih punya pangsa pasar di Surabaya saat pandemi. Ini karena sangat tidak mungkin mendatangkan wisatawan asing saat pandemi Covid-19. Apalagi serangan Omicron menjadi catatan sendiri bagi wisatawan mancanegara untuk pelesiran.

“Maka, kami menggarap wisatawan domestik karena bisa untuk mendongkrak PAD Surabaya,” kata Wiwiek Widayati, Rabu (5/1).

Menurut dia, selama libur Nataru sudah terlihat banyak wisatawan yang mengunjungi destinasi wisata di Surabaya. Kenaikan tersebut juga berdampak pada okupansi hotel dan mal. “Kalau dilihat grafiknya ada kenaikan wisatawan,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mematangkan wisata air yang akan terintergrasi dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya. Seperti dari Taman Prestasi ke Siola atau Tunjungan dan, sebaliknya, dari Taman Prestasi ke Monkasel. “Wisata air terintegrasi sangat perlu,” ujarnya.

Dua destinasi baru andalan Surabaya adalah Tunjungan Romansa dan Alun-Alun Suroboyo juga akan dikembangkan. Konsep ruang publik untuk mengembangkan kegiatan berkesenian seperti di Alun-Alun Suroboyo.
“Kami juga akan membuat dome di area plaza Balai Pemuda,”ungkapnya.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Bukhori Imron mengatakan, peluang PAD di sektor pariwisata sangat besar. Namun, perlu inovasi dalam mengonsep potensi pariwisata di Surabaya. Seperti pengintegrasian tempat wisata alun-alun dengan kawasan lain melalui wisata Kalimas. “Jangan sampai kalah dengan Batu atau Banyuwangi,” katanya. (Redho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *