Bupati Ipong: Ponpes Temboro jadi Klaster Baru Covid-19

Ponorogo – Santri Temboro, Magetan, asal Ponorogo yang kembali ke kampung halamannya akan diberi perlakuan khusus. Kebijakan ini diambil setelah ada pengumuman dari Kementerian Kesehatan Malaysia yang menyebut Magetan sebagai klaster baru penyebaran virus corona.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Senin (20/4/2020) menjelaskan, pihaknya segera berkoordinasi begitu ada pengumuman tersebut. Meksipun, kata Bupati Ipong, sampai saat ini belum ada laporan tentang santri Temboro asal Ponorogo yang dinyatakan positif corona.

“Tadi malam (Minggu, 19/4/2020) saya sudah minta seluruh kepala desa untuk meningkatkan pengawasan dan pendataan orang yang datang ke daerahnya. Khusus yang dari Temboro ini saya minta ada perlakukan khusus, yaitu dilakukan isolasi di tempat yang disediakan desa agar lebih mudah pengawasannya,” kata Bupati.

Bupati Ipong juga menyatakan, tidak menutup kemunginan Pemkab Ponorogo akan melakukan tes cepat atau rapid test kepada para santri Temboro yang pulang ke desanya masing-masing.

Baca Juga :  Kunjungan anies draft

“Kalau tidak banyak ya oke saja rapid test. Kalau banyak, ya, mungkin akan kita seleksi berdasarkan gejala yang dialami. Misalnya batuk, flu, demam tinggi dan sebagainya,” ujar Bupati.

Dikatakannya, Pesantren Temboro tersebut berbeda dari pondok pesantren pada umumnya yang berisi sekolah atau pendidikan agama. Secara umum, ponpes di Temboro berisi para santri yang melakukan dakwah berkeliling dalam berbagai tingkatan berdasarkan pelajaran dan pendidikan dakwah yang sudah diterima.

“Ada yang tingkatan berkeliling kabupaten, ada yang berkeliling seprovinsi, ada yang sampai mengembara ke negara-negara lain. Nah, dari sinilah kemungkinan beberapa dari mereka yang berpotensi tertular dan menjadi virus carrier atau pembawa virus di tubuhnya,” jelas Bupati Ipong.

Baca Juga :  Respon Wakil Presiden

Pada Minggu (19/4/2020), Lembaga Kantor Berita Nasional Antara melansir berita yang menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia mengeluarkan pernyataan tentang klaster covid-19, yaitu klaster Temboro, Kabupaten Magetan. Klaster tersebut terdiri dari 43 pelajar positif terinfeksi virus corona sepulang dari Temboro. Sebanyak 34 orang telah dikarantina di Negara Bagian Melaka dan sembilan orang lainnya dikarantina di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *