Banyuasin – majalahglobal.com: Desa mekar mukti kecamatan muara telang kabupaten banyuasin sumatera selatan, salah satu dari sekian banyak desa penerima program kementerian pertanian selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) dengan luas lahan 662 hektar. Pelaksanaan program serasi telah terealisasi dengan baik
Hal tersebut karena adanya peran serta dan kerja sama antara pemerintah desa mekar Mukti, kelompok tani, gapoktan, upkk, serta PPL sebagai pendamping kegiatan dalam pelaksanaan program serasi.
Saat di temui ketua UPKK Desa mekar mukti saropi (24/02/2020). Mengatakan. Dengan telah terealisasi program optimasi penunjang kegiatan serasi, dengan menggunakan alat berat excavator Upkk telah selesai membangun serta merehab saluran tersier normalisasi sungai pembuatan jalan usaha tani (JUT). pemasangan gorong-gorong serta pembangunan tersier dan sarana perbaikan konektifitas dengan baik sesuai dengan rencana anggaran bangunan (RAB) juknis program serasi 2019. Di harapkan ke depan petani dapat lebih merasakan manfaatnya
Khususnya pada tanaman padi maupun tanaman palawija. Karena Lewat program serasi normalisasi sungai menjadi fokus pekerjaan, guna memenuhi kebutuhan akan pasokan air. yang menjadi kendala petani, untuk memenuhi kebutuhan akan pasokan air sebagai penunjang bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi.
Di tambahkan nya, mewakili petani dirinya mengucapkan banyak berterima kasih kepada Kementerian pertanian, pemerintah provinsi sumatera selatan, pemerintah kabupaten Banyuasin yang telah membantu dan memberikan perhatian kepada petani di Desa Mekar Mukti serta agar lebih sejahtera,”ucapnya.
Maryanto (41) petani padi dengan lahan sawah pasang surut seluas 4 hektare mengatakan, di tahun sebelumnya, mayoritas petani hanya mampu bercocok tanam 2 kali dalam setahun. Itupun di Musim tanam ke dua terkadang petani banyak menanam tanaman palawija berupa jagung, akibat kurangnya pasokan air yang bersumber dari tersier serta datangnya kemarau.
Dia berharap melalui program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi) bisa tanam padi 3 kali atau paling tidak dua kali tanam dalam setahun.
“ pada awal Oktober sudah banyak petani di desanya telah memulai menggarap lahan pertanian, mulai dari olah tanah sampai penaburan benih padi, lewat program serasi saat ini petani sudah dapat merasakan manfaatnya, karena ketersediaan air telah mampu mencukupi kebutuhan tanaman padi. Terlihat dari hasil panen perdana di beberapa lahan petani setelah program serasi ini berjalan, dengan rata_rata perhektar mampu menghasilkan 6_7 ton gabah kering giling. yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan 5 ton per hektar
“Kita biasanya kekurangan air pada tanam yang kedua. Saat ini bisa diambil dari sungai besar dengan cara pompanisasi ke sungai kecil maupun tersier.” Sambungnya.(Tri Sutrisno)