Tersambar Petir, Seorang Petani Tewas di Sawah

NGAWI – majalahglobal.com : Seorang petani ditemukan tewas di areal pesawahan Blok Delegkan masuk Dusun. Dawu Desa. Dawu Kecamatan. Paron Kabupaten. Ngawi. Senin (26/11/2018) sore.

Petani bernama Jumani (68) , yang bertempat tinggal di Dusun Dawu Desa. Dawu RT 1 RW 1 Kecamatan. Paron Kabupaten. Ngawi , itu diduga tersambar petir saat bekerja di sawah yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

” Ya, ada petani yang tersambar petir. Kejadiannya sore tadi sekitar pukul 16.30 WIB, ” kata Kapolsek Paron AKP. Widodo

petani malang itu, pertama kali ditemukan oleh Heri Purwanto (49) tetangga korban yang kebetulan juga berada di sawah sekitar tempat kejadian perkara. (TKP).

Heri Purwanto yang masih tetangga korban itu, mendapati korban tergeletak di pematang sawah dengan kondisi mengenaskan seperti habis tersambar petir. Heri Purwanto pun kemudian meminta bantuan warga untuk menolong korban di bawa ke rumah yang tak jauh dari TKP dan setelah berada di rumah korban di ketahui sudah dalam tidak bernyawa.

Baca Juga :  Tiga Daerah di Jatim Masuki Panen Raya Serentak

Polisi dan tim medis Puskesmas Paron, yang memeriksa kondisi korban, tidak menemukan adanya tanda tanda penganiayaan.

“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab kematian korban murni akibat tersambar petir,” ucapnya.

Setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi, selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka. Dan atas terjadinya peristiwa tersebut, keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi dengan dibuatkan surat pernyataan tidak bersedia dilakukan autopsi mayat.

“Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara yang diketahui dan disaksikan perangkat desa setempat, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” lanjut Kapolsek paron AKP. Widodo

Menyikapi peristiwa tersebut, tak lupa melalui media ini Kapolsek menghimbau kepada warga masyarakat agar disaat cuaca buruk, utamanya saat turun hujan yang disertai petir, agar tidak berada di tempat terbuka seperti pesawahan atau lapangan.
“Sehingga, kejadian tersambar petir di sawah tidak terjadi kembali.” pesannya. (Heru bagus prasetio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *