Dalam peringatan hari jadi Kota Mojokerto tahun ini mempunyai tema, “97 Tahun, Mojokerto Service City, Cinta Kotaku, Cinta Produkku, Sejahtera Rakyatku, Maju Bangsaku”. Walikota Mas’ud Yunus membuat tema hari jadi pada tahun ini, memiliki arti yang sangat dalam. Melalui peringatan hari jadi tahun ini, Walikota ingin masyarakat dapat menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan terhadap kotanya. “Kalau kita semua cinta kotanya, maka akan cinta produk-produknya. Kalau kita mencintai produk lokal, maka Kota Mojokerto akan sejahtera dan Indonesia dapat menjadi negara yang maju,” harap Walikota.
Walikota juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat berpartisipasi. Setiap warga, dan tiap gang se-Kota Mojokerto mulai tanggal 5 sampai tanggal 25 Juni dihimbau untuk memasang lampu hias dan umbul-umbul. “Pemerintah Kota Mojokerto sudah menggratiskan biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya pengurusan KTP, raskin gratis dan angkutan umum malam hari gratis. Saya minta satu saja, tiap rumah saya harap memasang lampu hias. Dengan harapan, orang datang ke Kota Mojokerto dapat merasakan semaraknya hari jadi Kota,” pesan Walikota.
Semangat guyub rukun dan gotong royong juga diharapkan dapat diwujudkan pada peringatan ini. “Nanti pada tanggal 19 Juni, setelah sholat tarawih, dimohon untuk RT – RW mengadakan syukuran. Supaya warganya guyub dan memiliki kecintaan terhadap kotanya,” lanjutnya.
Banyak agenda kegiatan hari jadi yang melibatkan masyarakat. Seperti pada hari Minggu 14 Juni diadakan jalan sehat kota berseri di Aloon-aloon Kota Mojokerto. Pada acara ini, Walikota ingin pesertanya tidak melibatkan PNS di lingkungannya. “Jalan sehat nanti berbasis kelurahan. Kalau dulu kupon itu diberikan di lingkungan pemerintahan, sehingga warga luar kota bisa dapat hadiah. Tetapi pada tahun ini saya berikan 1000 kupon per kelurahan. Jadi yang dapat hadiah nanti pasti warga kota,” terangnya.
Untuk memastikan yang datang adalah warga Kota, maka pada saat acara akan ada absen oleh panitia. “Nanti akan ketahuan, dari kupon yang diberikan berapa persen warga yang datang. Ada lomba kerapian berpakaian, lomba yel-yel dan peserta terbanyak pada setiap kelurahan akan mendapatkan hadiah,” tuturnya.
Walikota juga ingin setelah acara jalan sehat, kotanya dapat terlihat bersih dan indah. Oleh karena itu ada lomba kebersihan. Akan disediakan tas plastik, jadi jalan sehat sambil mengambil sampah. Pada saat finish, sampah paling banyak pada tiap kelurahan akan mendapatkan hadiah. Doorprice hadiah utama pada acara ini bukan motor, tapi puluhan sepeda. Agar masyarakat Kota dapat menjadi sehat dengan bersepeda.
Ada juga acara Mojokerto City Week, yaitu sepekan di Kota Mojokerto yang diselenggarakan di lapangan Surodinawan pada tanggal 5 sampai 13 Juni. Produk-produk unggulan di tiap kelurahan dapat ditampilkan di sini. Karena acara ini juga akan dihadiri tamu-tamu luar daerah, se-Indonesia.
Ada juga acara batikku batikmu yang diadakan Minggu 7 Juni. Pesertanya tidak hanya warga Kota saja, tapi se-Indonesia dapat berpartisipasi. “Mereka akan memakai batik Kota Mojokerto berjalan dari depan kecamatan Prajuritkulon sampai depan SMA Islam Brawijaya. Nanti saya dan Ibu juga ikut peragaan busana,” kata Walikota.
Pagelaran wayang kulit juga digelar di lapangan surodinawan pada 12 Juni. Dzikir Akbar digelar di depan Pemkot pada Sabtu 13 Juni, dan malam harinya di lapangan Surodinawan digelar Pesta Rakyat Kota Mojokerto. (Jay/Adv)
Berita Majalah Global Edisi 045, Juni 2015 :
Jangan senang dulu, dana aspirasi bisa jadi jebakan buat DPR
Walikota Mojokerto : Hari Jadi Kota, Milik Semua Masyarakat Kota Mojokerto
Lancar ucap ijab kabul, Gibran sah jadi suami Selvi
Diminta Prabowo & Cak Imin lawan Risma, Ahmad Dhani menolak
Sumbang Gagasan Strategis, Bupati Nilai Masyarakat Sebagai Arsiteknya