Majalahglobal.com, Mojokerto – Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Ahmad Dofir, S.Pd., M.Pd. menggelar serap aspirasi (Reses) tahap 1 tahun anggaran 2025. Dalam acara tersebut ia menjelaskan berobat di Kabupaten Mojokerto cukup pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP) domisili Kabupaten Mojokerto tanpa melihat tunggakan BPJS lagi.
Ahmad Dhofir menerangkan, untuk tahun ini memang tidak semua relawan diundang ke Ponpes Amanatul Ummah.
“Jadi nanti parsel dititipkan ke koordinator desa (kordes). Hal ini sesuai instruksi dari pihak keamanan. Total ada 26 ribu relawan Gus Barra dan Romo Kiai Asep,” terang Ahmad Dofir, Sabtu (22/3/2025) di Dusun Selorejo, Desa Karangdiyeng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Dijelaskannya, setiap hari Sabtu ia meluangkan waktu di rumah untuk bisa silaturahmi langsung dengan teman-teman.
“Pada prinsipnya Gus Barra ini mendapatkan tantangan efisiensi dari Presiden Prabowo. Jadi anggaran dikhususkan ke kesehatan, pendidikan dan sosial. Contohnya bulan April 2025 nanti semua faskes wajib menerima pasien meskipun hanya menggunakan KTP. Jadi tidak melihat tunggakan BPJS-nya. Selain itu, insentif guru TPQ juga naik dari Rp 500 ribu jadi Rp 1,2 juta,” ucap Ahmad Dofir.
Ditambahkannya, jembatan wonodadi yang putus, nanti itu diprogramkan waktu Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025 sekitar bulan Juli 2025 yang anggaran perbaikan jembatannya mencapai 4-5 miliar.
“Jadi harus direncanakan dulu. Karena ini anggaran pemerintah. Mulai dari perencanaan, pembahasan lalu realisasi,” terang Ahmad Dofir.
Disisi lain, daftar penerima manfaat dan jaminan sosial sekarang proses update data. Jadi diganti itu yang kelihatan mampu
“Sehingga manfaat itu benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu,” jelas Ahmad Dofir. (Jay/Adv)