Majalahglobal.com, Mojokerto – Sebuah gudang milik SMPN 3 Kota Mojokerto terbakar pada Senin (30/09/2024) dini hari. Area gudang yang terbakar, berada di bagian belakang gedung SMPN 3 Kota Mojokerto, Jalan Cinde, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon.
Api dengan cepat membakar gudang dan seluruh isinya. Beruntung yang terbakar adalah bangku-bangku bekas. Namun ada juga kertas dokumen milik SMPN 3 Kota Mojokerto.
Saksi mata, Alvin Abdilah, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, ia bersama 2 orang temannya, melihat api membumbung dari luar bangunan dan segera mendekat untuk memastikan keadaan.
“Saya panggil-panggil, ada orang nggak di dalam? Ternyata ada yang menjawab, minta dipanggilkan PMK,” ujarnya.
Alvin menambahkan, ketika masuk ke dalam SMPN 3, ia mendapati satpam sekolah tengah berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Petugas pemadam kebakaran dari Pemkot Mojokerto yang tiba di lokasi, langsung melakukan upaya pemadaman. Dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam, api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit.
Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, kejadian ini menimbulkan kerusakan pada gudang. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut, dan masih dalam penyelidikan Polisi.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro menerangkan, pihaknya menduga ada faktor kesengajaan dalam kebakaran kali ini.
“Di gudang ini tidak ada listrik dan tidak ada sumber api. Saya pernah belajar ilmu penyelidikan, makanya saya bisa berbicara seperti ini,” ungkap Ali Kuncoro di Gudang SMPN 3 Kota Mojokerto, Senin (30/9/2024) sore.
Ia meminta keluarga besar SMPN 3 Kota Mojokerto bersyukur dan bersabar.
“Yang penting saat ini sudah tertangani kebakaran di Gudang SMPN 3 Kota Mojokerto, tidak ada korban jiwa dan proses belajar mengajar tetap berjalan lancar,” ucap Ali Kuncoro.
Setelah meninjau kebakaran gudang di SMPN 3 Kota Mojokerto, ia memberikan bantuan kepada Putut Rahadi yang merupakan tukang becak di Jalan Sekarputih Nomor 10.
“Semoga bantuan ini bermanfaat untuk perbaikan becaknya yang rusak akibat terkena pohon tumbang,” terang Ali Kuncoro.
Ia juga langsung menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto untuk melakukan perapian pohon peneduh. Terutama yang berada di sepanjang jalan protokol di Kota Onde-Onde.
“Upaya ini tentu sebagai bentuk kewaspadaan dan pencegahan agar tidak sampai terjadi bencana pohon tumbang, utamanya saat memasuki penghujan nanti,’’ ungkap Ali Kuncoro.
Beruntung, pohon kelor dan petai yang roboh sekitar pukul 12.30 kemarin hanya menimpa becak milik Putut.
’’Nggak tahu tiba-tiba angin kencang datang, becak mau saya tarik tetapi pohon sudah ambruk,’’ terang Putut. (jay/adv-kom)
