Mojokerto, majalah global.com – Terjadi tindakan kekerasan yang dialami terhadap jurnalis “R”, salah satu oknum dari kalangan judi sabung ayam, tepatnya di warkop tropodo, samping makam, Mojokerto, Minggu (10/09/2023) pukul 02.20 wib dini hari.
Berawal saudara “N” wartawati, menghubungi “R”, menyampaikan ada data kalangan judi, dan dalam percakapannya di whatsapp ” N” meminta “R” untuk datang ke lokasi tepatnya di warkop tropodo Mojokerto, yang sudah di shareloke oleh “N”.
Setelah “R” sampai di warkop tropodo Mojokerto, tidak lama beberapa menit kemudian, datanglah Bos Judi Kalangan 303, Desa Pal, Kecamatan Pagelaran, Malang- Jawa Timur di warkop tersebut.
Ada 3 unit mobil dalam rombongan tersebut, dan menanyakan terkait identitas alamat rumah “L” berada.
Dengan spontanitas salah satu oknum dari rombongan 3 unit mobil, menghantam pipi rahang kanan “R”.
” Kita bisa selesaikan secara baik- baik,” terang R kepada oknum dari kalangan judi 303.
Dengan paksa, merampas kontak montor, HP, dan memaksa saudara “R” masuk ke salah satu mobil, seperti halnya penculikan. Ini yang dirasa sudah melebihi batas. Tindakan arogannisme, dan premanisme yang dilakukan oleh segerombolan dari mereka, sudah tidak bisa ditoleransi lagi.
Berhari-hari, Bos Kalangan Judi 303, mencari keberadaan “L”, ( jurnalis media majalah global. com), terkait pemberitaan 303 yang pernah diunggah (02/09/2023).
Setelah bertemu dengan ” L”, Bos Kalangan Judi sabung ayam masuk ke rumah “L”.
Dalam pertemuan tersebut L merasa keberadaan, dengan suara lantang menyampaikan, ” Saya tidak berkenan dengan kedatangan panjenengan- panjenengan, apalagi ini di jam yang bukan waktunya untuk bertamu,” Ungkapnya kepada Bos Kalangan 303.
Akhirnya dengan duduk bersama, mengklarifikasi terkait pengancaman yang dialami saudara “L”.
” Saya rasa permasalahan ini sudah clear, dan sudah take down berita, kenapa masih ada ancaman ancaman yang dialami “L”.
Akhirnya menyangkut keselamatan nyawa, dan juga kedatangan 6 preman, serta mengancam tugasnya, L membuat narasi dan langsung di kordinasikan kepada Kasat Malang AKP Wahyu Riski.
Niatan baik Bunda “S” diterima baik dengan “L”, atas perwakilan suaminya “S” meminta maaf kepada “L”, karena adanya pengancaman, dan akan membantu no mana yang melakukan pengancaman.
Disaksikan oleh putra dari Bunda S, NdanRu, N, U, dan R, bahwa permasalahan ini sudah selesai dan clear.
Tetapi terkait pemukulan yang dialami saudara R, sudah berbeda rananya. Biar proses hukum yang berjalan.
Dari kunjungan rombongan 3 unit mobil, sempat membuat masyarakat sekitar komplek perumahan L, tidak nyaman, karena bertamu di luar jam bertamu, dan beramai-ramai, seperti ada sindikat narkoba, aja,” terang beberapa warga yang kita rahasiakan identitasnya.
Security juga memberikan keterangan, 1 minggu yang lalu dengan mobil yang sama, yaitu mobil putih pajero putih, mencari identitas L, dengan suara keras, dan ada bentakan, nyelonong masuk area perumahan, tetapi pada saat ini Minggu dini hari, (10/09/2023) setelah masuk lokasi, baru salah satu dari mereka izin,” terang security kepada media ini.
Atas kejadian tersebut, Babinsa, Kepala Desa, Rt/rw yang mewakili, dan juga salah satu perwakilan dari paguyuban/ pengurus berkunjung dan meminta keterangan.
“Saya selaku Babinsa bapak agus meminta keterangan atas apa yang terjadi, dan memberikan keamanan kepada warga sini, dan jika terkait kasus ini, didalamnya ada oknum TNI, kami akan bertindak tegas, Danramil juga akan memberikan perintah,” Tegasnya.
“Sebagai TNI harus memberikan kenyamanan, bukan menjadi back up apapun, karena sudah mencoreng marwah citra TNI,” imbuhnya.
Kasus ini akan tetap kami selidiki, hingga intel juga akan turun. Dan kami berharap juga akan memproses kasus pemukulan yang dialami “R”, ke proses hukum,” dan Tim akan melayangkan surat ke mabes Polri dan Kapolda Jatim dan Dit Propam Mabes Polri untuk meminta hukum harus di tegak kan,” pungkasnya. (Lidya)