Majalahglobal.com, Mojokerto – Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E. menerima kunjungan studi lapangan pelatihan kepemimpinan administrator angkatan VIII Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Mojokerto memaparkan Kota Mojokerto saat ini mengarah ke kota pariwisata. Memang saat ini icon wisata Kota Mojokerto belum terbentuk. Namun di akhir tahun 2023 nanti ada wisata Taman Bahari Mojopahit yang bakal menjadi incon wisata Kota Mojokerto.
“Kami disini juga punya potensi sejarahnya Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia. Presiden Soekarno selama 8 tahun lebih tinggal di Kota Mojokerto. Saya sudah menulis buku tentang jejak Soekarno di Kota Mojokerto dan nanti bisa dibagikan sebagai cindera mata,” ungkap Ning Ita sapaan karib Wali Kota Mojokerto, Senin (7/8/2023) di Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto.

Ning Ita mengungkapkan, Balai Kota Mojokerto ini dulu adalah tempat bermainnya Soekarno. Dia tinggal di Kota Mojokerto mulai 1907 sampai 1916.
“Presiden Soekarno dulu sekolah di SDN Purwotengah Kota Mojokerto dan SMPN 2 Kota Mojokerto. Kedua sekolah tersebut sudah kami tetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan sudah kami daftarkan ke Kemendikbudristek,” jelas Ning Ita.

Masih kata Ning Ita, beberapa tokoh nasional juga sudah berkunjung melihat secara langsung SDN Purwotengah Kota Mojokerto dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
“Saya juga sudah membuat grand design yang saat ini masih dalam proses untuk bisa mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Mengingat hal ini bangunan cagar budaya, maka kami tidak berani membangun, merevitalisasi ataupun merestorasi karena undang-undangnya jelas, salah bisa berakibat pidana,” terang Ning Ita.
Lebih lanjut dikatakannya, semoga di tahun depan hasil koordinasi dengan lintas Kementerian ini bisa segera dilakukan restorasi sebagian.
“Harapannya, tempat bersejarah itu akan dibangun sesuai dengan grand design yang kami ajukan yakni Gallery Soekarno masa kecil. Disana akan ada pusat literasi tentang Soekarno di masa kecil tetapi semuanya disajikan dalam skema digitalisasi. Tidak lagi seperti museum-museum yang menghadirkan barang-barang bersejarah namun barang-barang bersejarahnya juga ada seperti papan tulis, bangku sekolah dan lonceng sekolah,” papar Ning Ita.
Ning Ita menyebutkan, hal ini merupakan sejarah besar yang ada di Kota Mojokerto. Itulah yang menjadi penyemangat motivasi meskipun Kota Mojokerto terbatas sumber daya alamnya tetapi Kota Mojokerto punya potensi sumber daya manusia yang luar biasa.
“Kami punya semangat kebesaran dan kejayaan Majapahit. Itulah semangat yang ada di dalam darah kami. Kami optimis Kota Mojokerto bisa menjadi kota yang memiliki daya saing dan kemandirian. Saya kira hasil-hasil dari kerja kami itu bisa dilihat secara nyata didalam setiap indikator kinerja. Setiap indikator kinerja ini mengalami peningkatan yang graduated. Artinya kerja kami tidak sia-sia,” tandas Ning Ita.
