Iklan Rindahwati Iklan M. Agus Fauzan

‘Bulik Soima’, Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan

'Bulik Soima', Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan
'Bulik Soima', Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan

Kabupaten Mojokerto, majalah global.com – Program ‘Bulik Soima’ terus digulirkan oleh Pemkab Mojokerto. Kali ini Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan edukasi pengelolaan keuangan kepada masyarakat Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial di desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu, (26/07/2023) siang.

'Bulik Soima', Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan
‘Bulik Soima’, Bupati Ikfina Beri Edukasi Pengelolaan Keuangan

Kegiatan Bulik Soima yang diinisiasi Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto ini dikemas dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diikuti puluhan KPM PKH Desa setempat.

Bupati Ikfina mengatakan, Pemerintah memfasilitasi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial dengan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga. Hal itu diharapkan mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangan secara mandiri. Selain itu, Bupati Ikfina juga mengajak para KPM untuk bisa mengelola keuangan dengan bijak.

Baca Juga :  Stagnan Berpredikat Baik, Nilai Akuntabilitas Kinerja Kota Mojokerto Naik Menjadi Sangat Baik

“Lebih besarnya pengeluaran dibandingkan pendapatan menjadi masalah keuangan secara umum, untuk itu perlunya ilmu mengenai cara pengelolaan keuangan dengan baik dan bijak agar minimal pendapatan dapat seimbang dengan pengeluaran”, jelasnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini berharap pengelolaan keuangan ini bisa dipahami oleh KPM, sehingga kedepannya KPM dapat lebih mandiri secara finansial.

“Harapannya KPM terhindar dari suatu permasalahan terutama masalah keuangan. Maka ini perlu mempraktikkan keterampilan dasar yang harus dimiliki setiap rumah tangga yaitu lebih terampil dalam mengatur prioritas penggunaan uang,” ungkapnya.

Sulitnya membedakan porsi kebutuhan dan keinginan dalam mengatur keuangan, lanjut Ikfina, menjadikan pengeluaran tidak dapat dikendalikan. Sehingga berdampak pada kebutuhan keluarga yang tidak dapat terpenuhi.

Baca Juga :  Ning Sasha: Jadikan Wisata Sido Resik Kali Cerung Kemantren Menjadi Wisata Yang Berkelanjutan

“KPM harus mampu mengelola keuangannya, salah satunya dengan mengidentifikasi secara rinci sumber pendapatan dan pengeluaran keluarga serta mencatatnya secara rutin,” pungkasnya. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *