Batang hari, majalah global.com – Rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara Perangkat Daerah/ Desa, penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.

Rembuk Stunting Kabupaten Desa Tebing Tinggi,Kecamatan Maro sebo ulu, Kabupaten Batang hari, pada hari ini Senin (10/07/2023) dengan tujuan :
1. Terlaksananya Pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Desa Tebing tinggi Tahun 2023 sebagai salah satu rangkaian siklus perencanaan pembangunan .
2. Adanya Komitmen pemerintah Desa tebing tinggi dan komitmen publik dalam pencegahan dan penurunan stunting di Desa Tebing tinggi, Adanya kesepakatan Bersama Rencana kegiatan intervensi penurunan stunting yang terintegrasi, terkoordinir, konvergen dan efektif yang berdampak menurutnya Angka Stunting di Desa Tebing Tinggi.
Kegiatan ini dilaksanakan 1 (Hari) bertempat di Aula Kantor Desa Tebing tinggi Peserta Kegiatan ini berjumlah, 50 orang.
Dihadiri oleh Marzani Kasi PMD, Bapak Muhammad Haramen TAPM, Kabupaten Batang hari, Pemerintah Desa, BPD, Bidan Desa, Ibu Rahmi Ahli gizi dari Puskesmas Sungai rengas, Ibu Neti Diansari PLKB, Ibu Hetti Nurbaiti (PD) Ibu Dewi wahyuni (PD) Ibu Lia PLD Tebing Tinggi, Guru Paud dan juga para tamu undangan, Senin (10/07/2023).
“Penyampaian Ibu Rahmi dari Puskesmas Sungai rengas, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak,” terangnya.
“Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak,” imbuhnya.
“Dalam usulan diprioritaskan mengatasi permasalahan Stunting, untuk tahun 2024 antara lain :
1. Pemberian makanan
tambahan sebanyak :
5 orang umur 6- 23 bln.
2. PMT ibu hamil KEK
7 Orang X4 X 1 Bulan,
12 Minggu X 3 Bulan
umur 12 -59 bulan 10
Orang X 4 .
3. Pelatihan pengolahan
masakan bergizi 1kali.
4. Pemberdayaan/
Pelatihan kelas ibu
hamil.
5. Alkes
Posyandu,Tensi, alat
ukur kepala bayi satu
set, alat
posyandu,matras.
Untuk senam Bumil 20
buah,bola untuk bumil
2 buah.
6. Lanjutan
pembangunan
Drainase RT,05 dan 06
7. PMT Harian
8.Sosialisasi tentang pernikahan Dini.
9.Teras Posyandu.
10.Sosialisasi PHBS.
11. Pembangunan Drainase RT.03.
12.Pembangunan gedung Posyandu di SP4 dan Alkes Posyandu.
13. Pembangunan sumur gali.
14.Pembangunan Jamban Sehat.
15.Pembangunan Drainase RT 004.
” Dalam 15 aitem yang diusulkan, maka ada 11 aitem yang diprioritaskan untuk dianggarkan dalam pembangunan pada tahun 2024.antara lain :
1. PMT
2.Sumur Gali
3.Jamban Sehat
4.Spal
5.Sosialisasi HBS
6.Pembekian alat Kesehatan
7.Kelas ibu hamil
8.Pelatihan makanan bergizi
9.Pembangunan teras posyandu
10. Pembangunan Pos Yandu
11. Sosialisasi Pernikahan Dini.
(Darmawan syaf)