Mojokerto Krisis Air, Kades Kunjorowesi dan Bupati Apresiasi Bantuan Gubernur

Mojokerto Krisis Air, Kades Kunjorowesi dan Bupati Apresiasi Bantuan Gubernur
Mojokerto Krisis Air, Kades Kunjorowesi dan Bupati Apresiasi Bantuan Gubernur
Majalahglobal.com, Mojokerto – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus berupaya untuk mengatasi daerah yang terdampak bencana kekeringan, seperti halnya di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro. Pemkab Mojokerto menyalurkan air bersih sebanyak 716.000 liter atau sedikitnya 179 tangki air bersih.
Selain menyalurkan 179 tangki air bersih di Desa Kunjorowesi, dalam mengatasi bencana kekeringan di Bumi Majapahit, Pemkab Mojokerto juga telah mengucurkan dana sebesar Rp. 199.350.000,- untuk pengadaan air bersih sebanyak 443 tangki yang disalurkan juga ke Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro dan Desa Duyung Kecamatan Trawas dengan masing-masing 132 tangki air bersih.
Pada pelaksanaan penyaluran air bersih di Desa Kunjorowesi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga turut memantau langsung pelaksanaan distribusi air bersih di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro. Gubernur Khofifah juga turut menyerahkan bantuan tambahan berupa tandon ukuran 1.200 liter sebanyak 4 unit, terpal sebanyak 30 pcs, 100 paket sembako, 2 unit tandon lipat dan 300 buah jerigen dari BPBD Provinsi Jatim.
Selain itu, sesuai dengan data dari BPBD Provinsi Jawa Timur per (18/6), bencana kekeringan atau krisis air telah melanda tiga desa di kaki Gunung Penanggungan yang berada di kabupaten Mojokerto yakni Desa Kunjorowesi, Desa Manduro Manggung Gajah dan Desa Duyung.
Dengan total penduduk yang terdampak kekeringan air bersih mencapai 7.589 jiwa/2.409 KK. yang meliputi warga terdampak dari Desa Kunjorowesi 4.937 jiwa/1.556 KK, Desa Manduro Manggung Gajah 1.861 jiwa/597 KK dan Desa Duyung 791 jiwa/256 KK.
Pada pelaksanaan penyaluran air bersih, Gubernur Khofifah yang didampingi oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Kepala Desa Kunjorowesi Susi Darsono juga memastikan proses distribusi air bersih menggunakan mobil tangki kapasitas 4.000 liter berjalan dengan baik.
Gubernur Khofifah juga mengungkapkan, bahwa berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), musim kemarau 2023 di Jawa Timur diperkirakan terjadi pada Mei – September 2023. Dengan puncak musim kemarau akan terjadi di akhir Juli – Agustus 2023.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur Khofifah juga memastikan BPBD Provinsi Jatim terus melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah wilayah yang dilanda kekeringan. Untuk di Kecamatan Ngoro ini, dilakukan pendistribusian air selama 45 hari mulai tanggal 12 Juni – 26 Juli 2023.
Pada pendistribusiannya, di Desa Kunjorowesi sebanyak 4 tangki, sedangkan Desa Manduro Manggung Gajah dan Duyung masing-masing 3 tangki. dengan kapasitas tangki sekali pengiriman adalah 4.000 liter.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa memberikan sapaan berupa suplai air bersih. Disini kebutuhan sehari-hari rata-rata 10 tangki kapasitas 4.000 liter tapi tidak hanya di dusun ini tapi beberapa dusun lain. Namun juga tadi saya lihat sudah banyak tandon dari BPBD di sejumlah titik di Desa ini. Tentunya Ini jadi bagian dari upaya kita mendekatkan distribusi air bersih ke rumah-rumah penduduk,” ucap Khofifah, Senin (19/6) siang.
Lanjut Khofifah, untuk mengatasi masalah kekeringan di Desa Kunjorowesi ini, Ia mengatakan, pada dasarnya sudah dilakukan uji coba pembuatan sumur artesis. Namun pada kedalaman 40 meter ada bebatuan. Dimana untuk menyiapkan sumur artesis ini, secara teknologi harus di support alat untuk mendeteksi melalui kedalaman tertentu dan keamanan tertentu.
Terkait pembuatan sumur artesis, Pemprov Jatim telah melakukan uji coba pembuatan sumur artesis di beberapa titik yang memiliki potensi kekeringan saat musim kemarau. Namun tidak semua berjalan lancar karena mengalami beberapa kendala. Seperti pada kedalaman tertentu ditemukan bebatuan sehingga tidak bisa diteruskan.
“Atau pada kedalaman tertentu muncul sumber air tapi kandungan garamnya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Ada juga di daerah tertentu muncul sumber air tapi kandungan minyaknya tinggi sehingga tidak bisa diteruskan. Jadi biasanya memang ada proses yang harus dilanjutkan ke laboratorium selama kurang lebih 7 hari setelah ditemukan sumber air,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Ikfina dan Kepala Desa (Kades) Kujorowesi Susi Darsono sangat mengapresiasi kehadiran Gubernur Khofifah dalam pelaksanaan penyaluran air bersih di Desa Kunjorowesi. dengan harapan kehadiran Gubernur Khofifah dapat menjadi momen untuk bersama-sama mencari solusi bagi warga Kunjorowesi terkait kebutuhan air bersih terutama di musim kemarau.
“Terimakasih atas kerawuhan Ibu Gubernur. Mugi-mugi kerawuhan ibu membawa berkah bagi masyarakat disini,” harap Bupati Ikfina didampingi Kades Kunjorowesi. (Jay/Tohir/Adv)
Baca Juga :  Bupati Ikfina Hadiri SOMA Nite Run 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *