Majalahglobal.com, Kota Pangkal Pinang – Pengerit Minyak BBM Subsidi Solar SPBN Ketapang Kota Pangkal Pinang Dipertanyakan. Dengan bedirinya SPBN dimana SPBN itu fungsinya untuk membantu pengisian bahan minyak subsidi solar untuk para nelayan kecil untuk mempermudah mata pencarian mereka tapi ternyata SPBN yang beralamat di Ketapang biasa dikenal tempat pelelangan ikan (TPI) kota pangkal pinang terjadi ketidakadilan untuk nelayan tingkat kebawah sedangkan nelayan yang tingkat atas di istimewakan yang mengunakan kapal besar yang dikenal dengan kapal compreng.
Saat team investigasi ke lapangan tanggal 08 mei 2023 terlihat 2 unit mobil pick up warna hitam di bak belakang terisi puluhan jerigen yang sudah terisi minyak BBM subsidi solar dan juga terlihat pengerit minyak sedang memegang stick minyak untuk mengisi minyak ke dalam jerigen tersebut.
Dengan keluhan nelayan ini yang selama ini mereka cuma diam saja, tidak berani untuk besuara dengan pengisian minyak bbm subsidi solar yang ada batas waktunya,untuk nelayan kapal kecil pengisian minyak ada waktunya dan untuk kapal besar compreng yang bisa mengisi minyak belasan ton tidak ada batas waktunya.
Dari keterangan masyarakat yang tidak mau disebut namanya, sebenarnya sudah lama permainan di SPBN ini yang lebih anehnya bukan asli warga disini bisa mengisi minyak di SPBN ini kalau tidak salah orang permis selama ini kalau kita lihat belum pernah terlihat kapalnya apa lagi tiap hari itu untuk orang tersebut jatah minyak BBM subsidi solar bisa 1,5 ton minyak solar tersebut khusus untuk orang tersebut, biasanya ada orang ya disini untuk mengambil minyak itu sebenarnya nelayan ini sudah banyak kecewa tapi apa daya kita sebagai masyarakat kecil ini cuma bisa diam saja,” ujarnya.
Team investigasi pun langsung konfirmasi ke salah satu pemilik kapal compreng yang bisa mengisi minyak belasan ton bernama HM, melalui pesan WhatsApp ya pak itu kapal kita pak mohon maaf ya nanti kita hubungi lagi dirumah kawan ngelayat,jawab singkat pesan WhatsApp HM.
Dan team investigasi pun coba konfirmasi ke salah satu penanggung jawab SPBN tersebut bernama pak tanwin dan ternyata no awak media di blok oleh pengurus tersebut. (Citra)
