Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE

Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE
Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE

Jember, majalah global.com – Pengembangan Kapasitas bagi Kader RCCE (Risk Communication and Community Engagement) wilayah Kabupaten Jember kembali digelar. Kali ini, PLATO dengan dukungan UNICEF menyelenggarakan kegiatan “Pengembangan Kapasitas mengenai Infodemi dan Penulisan Berbagi Praktik Baik Pesan Kunci RCCE” di Royal Hotel and Lounge Jember. Meski digelar saat akhir pekan, 18 kader yang hadir tidak surut minat dan semangatnya dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE
Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE

Acara diawali dengan sambutan dan arahan dari Triyaningsih, M.Kes., Fungsional Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Diungkapkan bahwa berdasarkan Survei Status Gizi (SSGI) 2022, Jember tercatat sebagai kabupaten dengan angka prevalensi balita stunting tertinggi di Provinsi Jawa Timur dengan angka 34,9%. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah daerah, khususnya Bupati menghimbau agar seluruh balita dilakukan pengukuran dan penimbangan dengan didampingi langsung oleh tenaga kesehatan. “Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk adanya kegiatan ini, kader dapat terus meningkatkan kapasitasnya untuk ikut terlibat di garda terdepan dalam mengurai angka stunting di Jember,” Triyaningsih ungkap harapannya.

Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE
Pengembangan Kapasitas Mengenai Infodemi Dan Penulisan Berbagai Praktik Baik Pesan Kunci RCCE

Dilanjutkan penyampaian sesi oleh Direktur PLATO, Dita Amalia tentang Edukasi Tangkal Hoaks khususnya di isu imunisasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Dita memulai dialog dengan menggali hoaks dan misinformasi yang seringkali timbul di masyarakat. Tergali dari peserta, beredar imunisasi menyebabkan anak sakit hingga lumpuh, KB steril dianggap haram, dan pampers yang dibakar menyebabkan anak mengalami rasa terbakar pada kulit. Disambung praktik tangkal hoaks melalui 3 langkah pembelajaran dengan pendekatan KAP, yaitu pemanasan, belajar& bermain serta aksi bersama, yang melibatkan Fasilitator KAP dari.PLATO, Yuniar Sulistyo dan Annisa Taqwa. Tahap pemanasan, diawali dengan perkenalan dan penyampaian tujuan kegiatan. Peserta diajak bernyanyi bersama untuk mencairkan suasana dan perkenalan antar peserta untuk saling mengingat nama. Pada tahap belajar dan bermain, fasilitator mengawali kegiatan dengan bermain tepuk tangkal hoaks untuk mengajak peserta memahami persamaan antara hoaks dan horror, menggali pengalaman peserta saat mendapatkan hoaks, kondisi emosi yang muncul dan bagaimana peserta menghadapi kondisi tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pesan kunci tentang langkah yang harus dilakukan saat mendapatkan hoaks. dengan diam sejenak, menamai perasaan dan aksi yang harus dilakukan dalam mengatasi hoaks. Serta memberikan informasi tentang link yang bisa diakses untuk validasi kebenaran dari hoaks. Terakhir, di tahap aksi bersama fasilitator mengajak peserta untuk kunci komitmen dengan menggali manfaat yang diperoleh, menggali aksi yang akan dilakukan dari peserta dengan meragukan untuk meneguhkan dan diakhiri dengan merinci aksi.

Baca Juga :  Plt. Bupati Serahkan 58 SK Penambahan Masa Jabatan Kades

Berikutnya adalah role play oleh peserta yang dibagi menjadi lima kelompok. Peserta membuat serangkaian edukasi tangkal hoaks melalui tahapan yang sudah dibahas bersama oleh fasilitator sebelumnya. Dari serangkaian prosesnya, peserta berhasil mengkreasikan lagu untuk media edukasi yang berisi konten cegah hoaks diranah kesehatan.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Mahrus, pimpinan redaksi Radar Jember, dengan topik Teknik Menulis Berita. Materi yang disampaikan begitu komprehensif, mulai dari proses jurnalistik, unsur-unsur berita, hingga tips menulis efektif. “Sampaikan apa yang menjadi inti dan poin dari tulisan tersebut. Jangan berbelit-belit”, ungkap Mahrus. Tidak sampai disitu, narasumber mereview bersama hasil tulisan praktik baik yang ditulis oleh salah satu kader. Kemudian.dikuatkan oleh Dita Amalia untuk bagaimana menuangkan cerita perubahan mendasar yang dirasakan oleh kader selama terlibat dalam Program RCCE ini. Serangkaian materi telah disampaikan dengan ringan serta perumpamaan yang digunakan juga jelas sehingga mudah dipahami oleh peserta yang hadir.

Baca Juga :  Tekan Angka Stunting Di Bumi Majapahit Hingga 9,6 Persen, Bupati Ikfina Sabet Penghargaan Kepala Daerah Peduli Stunting

Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan IPC report yang dijelaskan oleh Koordinator RCCE, Yuniar Sulistyo. Dilaporkan hasil capaian yang sudah diisi oleh kader selama melaksanakan mobilisasi sosial dengan teknik KAP. Serta dilakukan pendampingan pada peserta yang belum paham bagaimana mengisinya.

Adanya rencana aksi untuk melanjutkan mobilisasi sosial dengan edukasi tangkal hoaks , serta berkreasi menyuarakannya lewat penampilan seni telah disepakati oleh seluruh peserta. Menarik, menyenangkan, keren, puas, bermanfaat, kreatif, menjadi deretan kata-kata yang terucap dari peserta sebagai evaluasi dan penutup serangakaian kegiatan hari ini.(Ldy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *