Majalahglobal.com, Mojokerto – Gemerlap kemeriahan Hari Raya Idul Adha 1443 H sangat terlihat di Rest Area Gunung Gedangan Kota Mojokerto, Minggu (10/07/2022) pukul 18.30 WIB.
Festival Bakar Sate Kota Mojokerto dalam rangka Idul Adha 1433 H diikuti puluhan peserta baik dari pelajar, OPD, maupun umum. Semua yang ditampilkan setiap stan mendapatkan penilaian tersendiri, mulai dari cita rasa sate yang disajikan, yel-yel maupun busana peserta bahkan dekorasi stan.
Sebanyak 60 stan berjajar di Rest Area Gunung Gedangan, semua peserta menampilkan sajian berbagai macam jenis sate. Mulai dari sate Madura sampai sate buntel. Keanekaragaman jenis sate yang ada di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri yang harus dilestarikan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan bahwa setiap peringatan Hari Raya Idul Adha selalu banyak daging kurban di Kota Mojokerto.
“Sebagai rasa syukur serta mengembangkan inovasi dan kreativitas mengadakan festival bakar sate 2022 yang diikuti oleh 60 peserta. 22 Peserta dari Dinas di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto dan sisanya sebanyak 38 peserta berasal dari unsur masyarakat dan perusahaan yang ada di Kota Mojokerto,” terang Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita.
Ning Ita mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pihak yang ikut memeriahkan agenda tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Mojokerto.
“Setiap acara festival bakar sate lokasinya selalu kita buat berbeda-beda setiap tahunnya. Untuk tahun 2022 ini kami di Rest Area Gunung Gedangan dalam rangka mempromosikan bahwa tempat ini adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto sebagai area perdagangan dan jasa terutama untuk UMKM Kota Mojokerto agar lebih berdaya saing dan naik kelas,” papar Ning Ita.
Ning Ita berharap semoga fasilitas yang disiapkan akan memberikan manfaat yang luas bagi UMKM Kota Mojokerto.
“Saya tadi telah berkeliling dari stand nomor 1 sampai dengan nomor 60. Luar biasa tidak hanya resep dari bumbu satenya yang beraneka ragam namun yel-yel dan kreativitasnya juga luar biasa. Pada saat Idul Adha seperti ini yang memiliki kelebihan harta mengorbankan yang dimilikinya dan kemudian dibagikan kepada saudara-saudara yang lain yang lebih membutuhkan untuk saling menguatkan,” ungkap Ning Ita. (Jay)
