Bung Karno pernah berkata “Saatnya telah tiba untuk meyakinkan dunia bahwa aku bukan boneka Jepang”. Jika diresapi secara mendalam kalimat Bung Karno ini dapat memberikan kita keyakinan akan jati diri bangsa dan nasionalisme yang kuat dalam menjawab tantangan zaman.
Kita telah mengetahui bahwa Negara – negara barat dengan segala keberhasilan dan kemajuan teknologi yang diciptakannya, telah membangun ekosistem baru yang kita sebut metaverse ini. Suatu kemajuan itu tentu ditopang dengan sumber daya yang kuat, mereka dapat melakukan aditasi propagandanya melalui kemajuan teknologi yang mereka kembangkan. Apa yang mereka lakukan hanya semata – mata adalah merengut keuntungan ( Capital ) yang banyak tanpa peduli soal – soal kemanusiaan terhadap Negara lain. Ekpolitasi penjajahan ala baru yang menjadikan kapitalis raksasa menjamur dengan sengit, hingga hampir saja merusak tatanan persatuan dan kesatuan kita.
Sebab karena ekosistem baru yang dibangun dunia barat itu, juga berdampak signifikan pada wilaya masyarakat kita yang sebagian besar masih berjibaku pada transisi kehidupan tradisional ke moderen. Dapat kita rasakan akar – akar budaya sebagian tercabut pada masyarakat adat kita, sehingga mereka hidup tanpa jati diri yang jelas. Ruang – ruang agama dimonopoli bahkan dapat diadu domba dengan sedemikan rupa sehingga Agama pun hampir kehilangan perannya sebagai penjawatan wahyu Tuhan bagi umatnya. Kita sedang menghadapi suatu masa yang penuh ketidak pastian. Tapi Apapun kondisi zaman hari ini kita harus mampu menjawab segala tantangannya jika ingin melangkah maju.
Kita tak perlu khawatir secara berlebihan menghadapi ketidak pastian itu, sebab kita memiliki Tanah air yang diberikan Tuhan dengan sangat kaya nan indah. Banyak potensi alam yang masih kita miliki sebagai modal untuk mengejar ketertinggalan. Tinggal bagaimana cara kita mengelolanya.
Sebagai generasi mudah kita memiliki kesempatan untuk menguji segala kemampuan kita dan membuktikan di mata dunia bahwa kita akan mampu maraih kejayaan kita kembali. Jika bangkit kita punya pemuda – pemuda yang puluhan juta jiwa itu, bangkit jiwanya, bangkit raganya maka akan mampu menggemparkan dunia. Seperti kata Bung Karno cukup 10 pemuda saja maka akan ku guncangkan dunia. Sebab mengapa pemuda ini kita harus bakar semangat nasionalismenya ? Karena di atas pundak mereka kita titipkan mimpi – mimpi kita. Kita percayakan nasib kita, jika sudah bangkit maka jayalah negeri kita.
Sebagai pemuda kita membutuhkan strategi – strategi baru, kolaborasi secara kolektif harus kita aktifkan. Dengan berbagai potensi kita harus mampu melakukan dialektik dan mampu berdinamis sesuai zaman. Perkembangan teknologi hari ini tentu bisa menjadi ancaman atau peluang dalam mengembangkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas terhadap stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Gerakan – gerakan pemuda diharapkan tidak menjadi gerakan – gerakan yang sifatnya reaksioner tapi harus progresif revolusioner.
Yang dimaksud dengan gerakan – gerakan progresif dan revolusioner adalah gerakan pembaharuan menuju Indonesia maju. Inovasi adalah salah satu cara yang perlu diterapkan untuk memaksimalkan kapastias kita agar mampu menjawab tantangan zaman. Sekalipun sudut pandang kita berbeda dalam menanggapi kemajuan zaman ini, tapi harus bermuara pada satu tujuan yakni cita – cita besar bangsa yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jika kita belajar dari kepempong yang mampu berevolusi menjadi kupu – kupu yang Indah sehingga mampu memberi harapan bagi bunga – bung yang layu agar dapat tumbuh subur kembali dan mekar menghasilkan bunga serta buah – buah yang bagus. Maka demikian pula kita sebagai pemuda harus mampu ber-evelusi menjadi agen of change yang memberi harapan bagi bangsa dan Negara. Kita sebagai pemuda harus mampu memandang masa depan bangsa. Penantian dan harapan ditaruh di atas pundak kita. Maka jadilah pemuda yang memiliki daya produktifitas yang tinggi, ,saatnya pemuda berbakti untuk Negeri. (Jay)