LSM FKRT Usulkan Nama Tokoh Sampang untuk Dijadikan Nama Jalan

LSM FKRT Usulkan Nama Tokoh Sampang untuk Dijadikan Nama Jalan
LSM FKRT Usulkan Nama Tokoh Sampang untuk Dijadikan Nama Jalan

Sampang – Sebagai bentuk mengingat sejarah dan menghargai jasa jasa leluhur Kabupaten Sampang. Anggota LSM FKRT mendatangi kantor Disbudparpora Sampang mengusulkan tokoh-tokoh yang berasal dari Sampang untuk diabadikan sebagai nama jalan di Kabupaten Sampang, Rabu 19 Januari 2021.

Pertama, Raden Praseno atau dikenal juga sebagai Pangeran Cakraningrat I, yang mana Pelantikan Raden Prasena sebagai Raja Madura Barat dengan gelar Pangeran Cakraningrat I pada tanggal 23 Desember 1624 M dijadikan sebagai acuan hari jadi Kabupaten Sampang.

Hal ini terasa janggal, bagaimana tidak tanggal pelantikan Raden Praseno diperingati dengan meriah setiap tahun pada perayaaan hari jadi Kabupaten Sampang, sedangkan tokoh pada peristiwa pelantikan yaitu Raden Praseno atau Pangeran Cakraningrat I tidak diberikan penghargaan yang layak semisal di abadikan sebagai nama jalan atau tempat Penting yang Jadi simbolis dikota Sampang.

Kedua, Abdul Halim Perdanakusuma merupakan pahlawan nasional kelahiran Sampang yang namanya di jadikan sebagai nama Bandara Udara Jakarta yaitu Bandara Udara Internasional Halim Perdanakusuma yang merupakan Pangkalan Udara TNI AU dan Bandara udara komersil.

Selain itu juga dijadikan nama Kapal Perang TNI AL KRI Abdul Halim Perdanakusuma. Demikian besar penghargaan pemerintah kepada Abdul Halim Perdanakusuma, tapi di Sampang tempat kelahirannya tidak diberikan penghargaan yang layak, semisal nama jalan di kota Sampang, sedangkan di kota Bangkalan terdapat nama Jalan Halim Perdanakusuma.

Ketiga, R.P. Mohammad Noer, tokoh Kharismatik kelahiran asli Sampang mantan Gubernur Jawa Timur periode tahun 1967 hingga 1973 merupakan Gubernur Jawa Timur satu-satunya yang lahir dan berasal dari pulau Madura. Berperan sangat besar terealisasinya Jembatan Suramadu dan Poltera (Politeknik Negeri Madura) yang berada di Kota Sampang merupakan perguruan tinggi negeri satu-satunya di Kabupaten Sampang.
Sedangkan di Bangkalan Pemkab Bangkalan menjadikan Nama R.P. Mohammad Noer menjadi nama Lapangan Kerapan Sapi R.P. Moh. Noer yang terletak di jalan Kapten Syafiri kota Bangkalan Sebagai bentuk Penghargaan Jasa-Jasa beliau.

Selanjutnya di kota Pamekasan terdapat rumah sakit RSU. Mohammad Noer yang terletak di jalan Bonorogo dan di kota Surabaya di jalan Besar akses menuju Suramadu dinamakan Jln. Mohammad Noer. Anehnya di Sampang kota kelahirannya belum diberikan penghargaan sedikitpun yang layak, misalnya di jadikan salah satu nama jalan di kota Sampang.

Dalam hal ini LSM FKRT yang diwakili oleh Asfandi. M.Pd., Heriyanto, S.Pd. dan Syaiful Bahri melalui Disbudparpora dan Bakesbangpol Sampang meminta Pemkab Sampang agar tokoh-tokoh yang berasal dari Sampang tersebut dijadikan Nama jalan ataupun tempat strategis pemerintahan yang pas sebagai bentuk penghargaan masyakarat Sampang atas jasa tokoh-tokoh Sampang tersebut.

Heriyanto salah satu anggota LSM FKRT menambahakan, fakta sejarah dan tidak terbantahkan bahwa leluhur sampang tersebut adalah Tokoh kharismatik dan
Kab sampang sendiri harus mengabadikan nama beliau di nama jalan kota kelahirannya.

ini salah satu melawan lupa” Memahami sejarah berarti menjadikan kita lebih arif dan bijak terhadap fakta sejarah, bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menghargai para tokoh yang berjasa di daerah manapun bangsanya ” ucap heriyanto.(Hamdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *