Opini  

Kenikmatan dan Rasa, Manakah yang Lebih Dulu?

Penjelasan Mengenai Kenikmatan dan Rasa, Manakah yang Lebih Dulu?
Penjelasan Mengenai Kenikmatan dan Rasa, Manakah yang Lebih Dulu?

Mana yang lebih dulu kenikmatan atau rasa? Umumnya orang beranggapan kalau sudah merasakan baru bisa menemukan kenikmatan, mari kita simak penjelasannya.

 

“Adanya kenikmatan itu mendahului rasa itu sendiri”, kata Syekh Achmad guru kami. Buktinya adalah, ketika kita penasaran dengan rasa makanan atau minuman, kemudian kita beli, dan merasakan baru bisa mengerti kenikmatannya.

 

Itu menunjukkan kalau kenikmatan sudah ada sebelum orang merasakannya. Begitu pula dalam hidup, banyak sekali kenilmatan yang Allah ciptakan, agar manusia bisa merasakan, untuk kemudian mensyukurinya.

 

Salah satunya adalah nikmat menjadi Ummat Nabi Muhammad SAW. Jauh sebelum adanya penciptaan alam semesta, Allah telah menciptakan Nur Muhammad.
Dalam Hadits Qudsi menyebutkan :
لولاك لولاك ما خلقت الأفلاك

“Jika bukan karenamu (Nabi Muhammad) , Jika bukan karenamu, tiadalah aku ciptakan Aflak (alam semesta).”

 

Ini juga sesuai dengan julukan Nabi SAW yaitu Sayyidul Awwalin, yang artinya pemimpin orang orang yang terdahulu. Maksudnya yang pertama kali diciptakan oleh Allah SWT adalah Nur Muhammad SAW.

 

Juga Nabi Muhammad adalah Sayyidul Akhirin, artinya pemimpinya ummat sampai akhir zaman. Maksudnya, beliau adalah nabi yang menjadi penutup para nabi dan rosul, serta beliau adalah utusan Allah untuk semua ummat dunia dan akhirat

 

Maka dari itu, kita wajib bersyukur, Allah telah menjadikan kita Ummat Nabi Muhammad. Karena beliaulah, maka penciptaan alam semesta ini terjadi. Serta adanya sabda Nabi muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril :

 

Rasulullah berkata kepada Malaikat Jibril, berilah kabar gembira terkait Aku, tentang kemuliaan pada haribaan Allah. Jibril menjawab, sungguh pintu-pintu langit telah membuka, seluruh malaikat telah berbaris semuanya menunggu kedatangan ruh Baginda pada langit.
Semua pintu surga telah terbuka dan semua Bidadari telah berhias menunggu kedatangan ruh Baginda. Kemudian Rasulullah bertahmid kepada Allah dengan bacaan Alhamdulillah.

 

Sesaat kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Malaikat Jibril.
Wahai Jibril, berilah aku kabar gembira tentang bagaimana keadaan umatku di hari kiamat. Malaikat Jibril menjawab, saya memberi kabar gembira kepada Baginda, bahwa sesungguhnya Allah berfirman :

 

Saya mengharamkan SurgaKu kepada semua para Nabi sebelum engkau menempatinya.
Dan surga Aku haramkan kepada semua umat sebelum umatmu menempatinya. Rasulullah berkata Sekarang hatiku lega dan hilanglah kesusahanku.

 

Jadi sebagai ummat Rosulullah SAW, kita wajib mensyukurinya dengan meneladani akhlaq beliau dan menjadi umatnya yang mampu meneruskan perjuangannya. Dengan selalu menuntut ilmu dan mengamalkannya kepada sesama, agar menjadi ummat yang menjadi kebanggaan Rosulullah SAW. Amin. (Jay)

Exit mobile version