Ormas JPKP Minta Bupati Askolani Pecat Sekdis Capil

BANYUASIN – majalahglobal.com : Sangat tidak patut jadi panutan sikap oknum Sekdis Dukcapil Banyuasin, pasalnya terkesan mengusir wartawan saat akan melakukan konfirmasi terkait pelayanan di UPTD Kecamatan Betung dan UPTD Kecamatan Talang Kelapa.

Bermula awak media mendapat keluhan atas nama Heru warga Desa Taja Mulya Kecamatan Betung yang hendak melakukan perekam KTP -el di UPTD Kecamatan Betung namun diduga mendapat penolakan dengan alasan wabah covid19.

“Oknum petugas UPTD Capil Betung ketika ditanya tidak ada pelayanan karena kondisi Corona, paling orang sakit atau yang kepentingan nya mendesak,” kata Heru menyampaikan bahasa oknum Petugas UPTD Betung, Senin (20/04).

Padahal menurut Heru, KTP-el itu bukan untuk dirinya melaikan untuk adiknya mendaftar registrasi kuliah.,”KTP – el sangat di butuhkan guna keperluan adik saya daftar kuliah.” jelasnya berharap.

Kejadian serupa di alami oleh Alfreza Purba warga Kecamatan Talang Kelapa, dia juga tidak bisa melakukan perekaman KTP. “Kami tidak melayani perekaman karena jaringgan di putus dari pusat dan kami juga menjalankan himbauan Bupati untuk menutup pelayanan sementara,” kata Alfresa Purba menirukan ucapan oknum petugas di UPTD Kecamatan Talang Kelapa

“Perlu sekali saya bang sama KTP buat berkas lamar kerja, mau cari makan,” lanjut Purba kental dengan logat Medan nya, sembari menampakan menampakan muka melas.

Terkait dengan hal tersebut, awak media mencoba mengkonfirmasi pejabat Disdukcapil Banyuasin, namun setibanya di Disdukcapil awak media terkesan diusir. “Karena tidak ada Kepala Dinas kami berniat menemui oknum Ry (Sekdin – red), tiba – tiba saat akan mengisi buku tamu, muncul Ry dengan nada ketus, kami tidak terima tamu kondisi corona,” jelas Imran (wartawan online) menirukan ucapan Ry,”.

Sempat terjadi ketegangan Imrani dan rekan seprofesinya bernama Masa, namun rekannya Masa menenangkan Imran supaya tidak larut dalam perdebatan. “Karena media mitra pemerintahan Banyuasin Bangkit kita mencoba mengkonfirmasi rupanya Ry sambutanya begitu,” kata Masa menimpali.

Menanggapi kejadian itu Kepala Disdukcapil Banyuasin Saukani mengucapkan permohonan maaf atas kejadian tersebut. “maaf Pak tidak demikian hanya untuk pencegahan penularan covid-19, Dukcapil melayani yang sifatnya urgen, seperti kepentingan untuk berobat, untuk bantuan karena sehubungan bantuan berkaitan dengan covid, selain ini diminta agar masyarakat menunda dulu mengurus dokumen karena dihawatirkan akan terjadi kerumunan massa, demikian terimasih,” jelas Saukani melalui pesan Whatsapp.

Mendapat kabar tersebut Ketua Ormas Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Banyuasin Indo Sapri, menilai hal tersebut tidak patut dilakukan oleh seorang pejabat apalagi Seorang Sekretaris Dinas yang dirasa sangat mempuni ilmu komunikasinya apalagi berkomunikasi dengan awak media.

“Kami minta pak Bupati Banyuasin segera mencopot oknum Ry dari jabatanya karena dianggap tidak mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan aman dan nyaman, ini bentuk penggingkaran terhadap Progaram yang di galakan Pemerintah Banyuasin, Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera.” jelasnya lantang.

“Banyuasin, tidak butuh oknum pejabat yang tidak bisa bekerja apalagi tidak memiliki etika dan etitut. Segera angkat kaki dari bumi sedulang setudung yang tercinta ini jika tidak bisa bekerja dan berkomunikasi dengan baik,” sambung dia dengan tegas.

Perlu di ketahui Disdukcapil Banyuasin sebelumnyan mendapatkan beberapa penghargaan salah satunya yang paling bergengsi dari Kemendagri yakni “Disdukcapil Hebat”Namun sayang tercoreng dengan kejadian yang sepertinya tidak perlu terjadi,” sesal Indo. (Ferihadi)

Exit mobile version