Ponorogo – DPRD Kabupaten Ponorogo menggelar rapat paripurna jawaban eksekutif atas 3 raperda, penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban APBD tahun anggaran 2019 oleh Bupati Ponorogo dan pembentukan Pansus atas 3 Raperda tersebut, Rabu (15/4/2020) di Aula Kantor DPRD Ponorogo Lantai 3.
Dari 45 Anggota DPRD Ponorogo, 35 orang hadir dan 10 orang tidak hadir karena izin maka Rapat Paripurna kali ini sudah memenuhi forum.
Ketua DPRD Ponorogo, Sunarto, S.Pd. mengatakan jika 3 Raperda yang dibahas dalam rapat paripurna kali ini adalah terkait pengelolaan limbah domestik, kemudian perusahaan daerah Sari Gunung, lalu yang terakhir PDAM.
“Selain pembahasan 3 Raperda tersebut, ditambah lagi penyampaian LKPJ oleh Bupati. Dari 8 Fraksi, 5 Fraksi sepakat untuk membahas lebih lanjut dalam pansus, dan 3 fraksi sepakat tidak perlu membahas lebih lanjut dalam pansus. Karna Mayoritas memilih melanjutkan pembahasan dalam pansus, maka tadi sudah disepakati Pansus A membahas tentang LKPJ, Pansus B membahas tentang limbah domestik dan Pansus C membahas tentang Perusahaan daerah Sari Gunung dan PDAM. Insha Allah Senin akan kami gelar paripurnanya terkait pansus tersebut.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Drs. H. ipong Muchlissoni mengatakan jika 6 Warga Ponorogo yang positif covid-19 merupakan cluster atau penyebaran virus akibat mengikuti sosialiasi Kemenag di Sukolilo, Surabaya beberapa waktu lalu. Lalu 4 hari setelah sosialiasi di Sukolilo ada kabar jika 2 narasumber saat sosialiasi tersebut posisit Covid-19, maka dengan cepat 9 Warga Ponorogo yang hadir saat itu kami perikasi, lalu hasilnya 4 Positif Covid-19. Lalu kita cari lagi ada 98 orang yang pernah kontak fisik dengan 4 orang tersebut.
“Lalu hasilnya dari 98 orang tersebut ada 18 orang yang positif covid-19 setelah kami rapid test sebanyak 2 kali. Lalu kami coba tes swab untuk memastikan kembali hasilnya 2 orang positif covid-19 jadi total ada 6 yang terkena covid-19 di Ponorogo. Sementara yang 16 masih belum keluar hasilnya. Yang bikin deg-degan adalah 3 dari 16 orang tersebut punya kemungkinan besar positif covid-19. Kalau yang 13 sisanya kemungkinan kecil positif covid-19. Per tadi malam, dari 27 PDP hanya tersisa 3 PDP saja untuk saat ini. Yang 24 PDP sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter Paru,” jelas Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Ponorogo juga mengatakan bahwa intinya kita ingin ada sebuah payung hukum untuk memberikan perlindungan dan kepastian dalam rangka upaya pemerintah terhadap air limbah, agar semakin profesional baik dalam segi cakupan jumlah yang bisa diakses untuk air minum di Ponorogo. Dengan adanya Sari Gunung ini saya berharap bisa memberikan PAD untuk Pemkab Ponorogo jangan sampai tidak untung atau bahkan rugi. Sementara itu Nota LKPJ Bupati Ponorogo tahun anggaran 2019 mohon izin kepada Bapak Sekwan untuk menggandakan dan disebarkan ke Bapak Ibu Anggota Dewan. .
“Yang jelas intinya disini, Tingkat kemiskinan tahun 2019 adalah 9,64% atau turun 0,72 % di banding tahun 2018. Angka investasi naik 5,52% dibanding tahun 2018. Angka wisatawan naik 185% dibanding tahun 2018 dan lain sebagainya,” tutup Bupati. (Jayak/Adv)