Banyuasin_Majalahglobal.com:Panjangnya rantai distribusi dan dualisme harga pupuk ini menimbulkan kelangkaan pupuk serta pengoplosan pupuk subsidi dan non-subsidi.
Jenis Pupuk Bersubsidi yang Disalurkan Pemerintah dalam hal ini kementerian pertanian mendadak hilang di saat petani sedang dalam masa pemupukan,karena umur padi telah membutuhkan pupuk sebagai media penyubur tanaman,lemahnya pengawasan dan pemalsuan kuota pupuk juga kerap terjadi.Sehingga petani lah yang menanggung akibat dari lambannya suplai pupuk
Salah seorang petani,”Dang rohaya.Senin(16/12/2019)mengakudirinya yang memiliki lahan seluas 2 hektar sejak Oktober lalu hingga kini kesulitan mencari pupuk urea dan Phonska.Pasalnya kata dia, dirinya yang membutuhkan kedua jenis pupuk itu susah mencarinya. Beberapa kali ke kios pupuk didesanya, juga dijawab selalu habis.Biasanya ketersediaan pupuk didesanya tidak pernah menjadi persoalan.Namun kini malah sering hilang dari peredaran.
Dosis kombinasi pupuk urea dan phonska memberikan pengaruh nyata pada variabel jumlah malai per rumpun,persentase gabah isi per malai,berat gabah per rumpun,berat 1000 butir gabah, dan hasil gabah kering per petak.tertinggi diperoleh dari perlakuan dengan dosis 270 g urea + 180 g phonska.Oleh karenanya petani sangat membutuhkan ke dua(2)pupuk tersebut
Bahkan kata dia,meski dirinya sudah memberikan uang cash untuk membeli pupuk Urea dan Phonska ke kios pupuk didesanya, tapi malah dikembalikan. Alasannya,Pupuk yang tersedia sudah habis.Hal ini membuat dirinya dongkol karena lahan padinya yang belum dapat dipupuk.
,”Dirinyapun berharap agar pemerintah kabupaten Banyuasin dapat mengawal pendistribusian pupuk serta turun ke desa-desa yang saat ini sedang mengalami kelangkaan pupuk.Seiring program kementerian pertanian serasi yang sedang berjalan kamipun berharap kebutuhan pupuk dapat segera tersedia,”ucapnya.(Tri Sutrisno)
