Ketua DPRD Banyuwangi Sambangi Korban Penggusuran lahan sengketa di Jalan Kepiting

BANYUWANGI – majalahglobal.com : Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, sambangi korban penggusuran lahan sengketa di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi.

Selain menyerap aspirasi wong cilik, dirinya juga merasa gerah akan isu ganti rugi yang kabarnya hingga kini masih simpang siur.

Atas keprihatinan tersebut, Pimpinan DPC Partai Demokrat Banyuwangi ini, bersama anggota dewan lainnya mendatangi langsung lokasi yang kini dijuluki sebagai ‘Bumi Perkemahan Air Mata’ oleh warga sekitar.

“Katanya, mereka yang masih bertahan di sini sudah diberi kompensasi. Setelah saya gali-gali, nyatanya omong kosong semua,” ujar Michael, Senin (18/11/2019).

Di bawah tenda sederhana yang dibangun di atas reruntuhan, Michael merasa prihatin atas duka warga yang merasa diabaikan oleh pemerintah.

Berdasarkan cerita warga, Michael menemukan fakta, bahwa tidak ada satupun pejabat pemerintahan yang hadir setelah alat berat merenggut hajat hidup puluhan masyarakat Banyuwangi tersebut.

“Pemerintah harus hadir di tengah-tengah rakyatnya. Di sini yang saya sesalkan, tidak adanya satu orang pun dari Pemerintahan yang hadir,” tambahnya.

Baca Juga :  Pengusaha Wajib Berikan THR, Pemkot Mojokerto Bentuk Satgas Pengaduan

Bahkan, kata Michael, tidak satupun Kepala Desa ataupun pihak Kecamatan yang hadir. Rencananya, pria yang bergelut di dunia politik sekaligus pengusaha ini akan meninda lanjuti dengan memanggil pihak Pemdes dan Camat.

“Sebagai wakil rakyat saya tidak mengurusi fakta hukum, ini soal kemanusiaan. Jangan melihat sengketanya, namun fokus untuk solusinya,” tutur Michael.

Ini bukan soal kalah menang, lanjut Michael, tapi lihatlah rakyatnya. “Toh, masyarakat di sini tidak minta apa-apa. Mereka hanya membutuhkan kepedulian pemerintah untuk mencari solusi. Saya bukan pengambil kebijakan, tapi saya akan berjuang menyuarakan keinginan rakyat,” harap Michael.

Sementara itu, dalam curhatnya kepada Wakil Ketua DPRD Banyuwangi tersebut, Suamna menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah. Paruh baya korban eksekusi alat berat tersebut, terpaksa bertahan di atas reruntuhan, lantaran tidak mempunyai tempat untuk berteduh lagi.

Baca Juga :  Respon Wakil Presiden

“Saya ini manusia, bukan kambing, masa ditelantarkan begini. Sudah rumah saya dirusak, tidak ada perhatian, mau pindah juga kemana,” kecewanya.

Saya harus mengadu kemana lagi, kata Suamna, sudah ke sana kemari namun tidak ada satupun bentuk kepedulian terhadap kami.

“Jadi ya terpaksa, 36 keluarga yang tersisa masih bertahan di sini. Ya kami berharap kepada pak Michael Edy Hariyantosebagai pejabat DPRD Banyuwangi bisa membantu menemukan solusi untuk kami,” katanya. (Jayak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *