Banyuasin – majalahglobal.com : Pengelolaan air merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam Budidaya tanaman di lahan pasang surut.Penyiapan lahan di lahan padi pasang surut berbeda dengan lahan irigasi,Kendala dalam penyiapan lahan untuk budidaya sangat beragam.Oleh karenanya Pemerintah dalam hal ini kementerian pertanian dengan program serasi(selamatkan rawa sejahterakan petani)Sangat berjalan baik di desa sumber Mulya.Terlihat dari beberapa Rehab saluran irigasi pengairan lahan petani.
Saat di temui,Salah seorang anggota Gapoktan desa Sumber Mulya.Hendriyono menuturkan Sistem penerapan lahan tanpa olah tanah(TOT)harus berdasarkan pemupukan dan perbaikan tanah yang seimbang.Dalam jangka panjang terutama gerakan air pasang surut untuk pengaturan irigasi Sangat di butuhkan petani.Terutama manfaat satu saluran air Handil(Tersier) untuk keluar masuknya air.Dan beberapa rehab saluran irigasi, Agar seluruh sawah mendapatkan suplai air yang cukup bagi pertumbuhan padi di lahan pasang surut.Sehingga dapat meningkatkan produksi dan produktivitas serta pendapatan petani, Minggu (28/07/2019).
Selain itu Rahmad (60) petani padi dengan lahan seluas 3 ha.Menuturkan saat ini dirinya bersama petani lainnya hanya bisa bertanam 2 kali dalam satu tahun,dengan produksi rata_rata 6 ton/ha.Dia berharap dengan program serasi, bisa tanam 3 kali dalam satu tahun.karena hambatan biasanya terjadi pada musim tanam ke dua,karena kendala kekurangan air atau faktor kekeringan akibat kemarau panjang.
Dukungan Pemerintah dalam hal ini program kementerian pertanian,dengan sistem pompanisasi di rasakan amat besar manfaatnya.karena mempermudah petani mengambil air dari sungai yang lebih besar.Sehingga di harapkan hasil pertanian dapat lebih meningkat kwalitas serta hasil produksi pertanian mereka,” jelasnya. (Tri Sutrisno)
