Bedah Novel Sang Patriot dan Video, Meneladani Perjungan Letkol M. Sroedji

Lumajang – majalahglobal.com : Diskusi Novel “Sang Patriot” karya Irma Devita Purnamasari, SH., MKn dan Pemutaran Video “Catatan Perjalanan Letkol M. Sroedji” karya videografer Donny Dellyar sukses digelar, Kamis (7/02/2019).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Relawan TIK Kabupaten Lumajang bekerjasama dengan IDLC bertempat di Gedung PKK Kabupaten Lumajang.

Turut hadir para Veteran Kabupaten Lumajang seperti Djuremi, Ichsan, Taufiq, Kadar Supriyono selaku Ketua Dewan Harian Cabang 1945 (DHC’45), Perwakilan Perpusda, perwakilan siswa-siswi SMKN 1 Lumajang, SMKN 2 Lumajang, SMAN 3 Lumajang, SMK Muhammadiyah Lumajang, Mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang, Universitas Lumajang, Universitas Islam Jember (UIJ).

Irma Devita menjelaskan bahwa butuh sekitar waktu 5 tahun untuk membuat buku “Sang Patriot”. Buku ini berkisah tentang perjuangan Sroedji dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Perempuan kelahiran Jakarta ini juga membeberkan tahap-tahap dalam menulis, seperti pemilihan kata, penggabungan kalimat, paragraf hingga nantinya jadi sebuah buku.
“Bayangkan saja, setahun ada 365 hari, nah jika kalian sehari menghasilkan satu lembar. Berarti dalam setahun sudah menghasilkan 365 halaman. Sudah jadi buku yang tebal itu, lho. “ Ujar Irma.

Baca Juga :  5 Pesantren Terbaik di Kabupaten Lumajang, Ini Daftarnya

Irma juga memotivasi generasi muda untuk semangat dalam mempelajari dan menulis sejarah. Karena menurutnya, generasi muda bagaikan tonggak penerus perjuangan. Jika dahulu pahlawan berjuang dengan senjata, di era milenial ini cukup berjuang dengan pena. Menulislah, karena usia akan berakhir tapi tulisan tidak akan pernah mati.

“Jika dahulu pahlawan berjuang dengan senjata, kalau sekarang  ini cukup berjuang dengan pena. Menulislah, karena usia akan berakhir tapi tulisan tidak akan pernah mati. Tapi, ingat. Hati-hati dengan pena mu. Karena itu bagaikan pisau yang tajamnya siap menusuk musuhmu” Tambahnya.

Ditengah diskusi novel, irma memberikan merchandise sebuah buku “Sang Patriot” dan kaos bergambar Letkol M. Sroedji  kepada para peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Irma sendiri selaku pembicara.

Donny Dellyar yang juga merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember (UNMUH) menuturkan bahwa butuh waktu 2 tahun untuk menggarap sebuah video dokumenter “Catatan Perjalanan Letkol M Sroedji”.

“Video tersebut menceritakan perjalanan hidup Letkol M Sroedji yang dikemas sedemikian rupa agar mudah dipahami. Penambahan animasi juga perlu sebagai daya tarik dan nilai tersendiri.“ Ujar Donny

Baca Juga :  5 Pesantren Terbaik di Kabupaten Lumajang, Ini Daftarnya

Donny juga membeberkan beberapa kendala selama proses pembuatan video dokumenter, seperti sulitnya mencari narasumber, menggali lokasi sejarah, dan waktu.

Irma berharap kepada para generasi muda agar semangat untuk berkarya. Entah menjadi Youtubers, Penulis, Musisi dan lain sebagainya. Intinya jangan pernah malas untuk mempelajari sejarah. Tulis, rekam, dan teruskan perjuangan para pahlawan terdahulu. Belajar dengan giat, bangun dan wujudkan mimpi.

“Jika Kau Bukan Anak Raja, Juga Bukan Anak Ulama Besar, maka Menulislah” Inilah kata-kata pamungkas warisan Imam Al-Ghazali yang akan menguatkan tekad siapa pun penulis yang merasa dirinya bukan turunan dari salah satu strata sosial di atas. (Ananda Kenyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *