Perseteruan panjang SBY dan pemerintah Jokowi di bidang ekonomi

JAKARTA – MG : Hubungan harmonis antara Presiden Joko Widodo dan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak seperti yang tampak di permukaan. Sikap ‘mesra’ hanya untuk di panggung saja.
    
Nyatanya, baik pihak SBY maupun Jokowi saat ini kerap saling sindir dan menyalahkan dalam segala sesuatu yang dianggap buruk untuk negara. Salah satunya ketika Jokowi menyindir dengan membandingkan kepemimpinan yang dipercaya dengan kepemimpinan tirani. Menurutnya, kepemimpinan yang dipercaya diperoleh melalui kesadaran rakyat atas tujuan tujuan negara.
    
“Sementara kepemimpinan tirani adalah membungkam kesadaran rakyat bisa itu dengan bayonet atau pencitraan tanpa kerja,” katanya.
    
SBY sendiri sudah meminta untuk aksi saling menyalahkan ini dihentikan. Saat akan menutup Rapimnas IMDI, di sebuah hotel kawasan Sudirman, SBY sempat menyampaikan pesan kerasnya buat Jokowi.
    
Kepada Jokowi, dia berpesan agar tidak selalu menyalahkan kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya. Dirinya meminta Jokowi fokus memahami segala macam permasalahan negara, dan mencari solusi pemecahan serta pembenahannya bagi kepentingan bangsa Indonesia hari ini.
    
“Rakyat akan senang kalau pemerintahan hari ini tidak terlalu sering menyalahkan pemerintahan yang terdahulu. Setiap pemerintahan pasti ada tantangannya masing-masing,” kata SBY, kemarin.
    
Dia minta Jokowi fokus saja bekerja dengan pemerintahannya saat ini. Menurutnya, banyak masalah bangsa yang butuh perhatian daripada sekadar mengkritik pemerintahan di masa lalu.
    
“Fokus saja kepada Pak Jokowi, dan tidak perlu lagi menyalahkan pemerintahan pendahulunya, termasuk kepemimpinan saya dulu,” katanya menambahkan.
    
Exit mobile version