Majalahglobal.com, Mojokerto – Majelis adat budaya nusantara (Madyantara Ring Majapahit) mengambil langkah maju bersama dalam persiapan kemajuan kebudayaan di trowulan dalam jangka panjang dengan berkomitmen bersama antar pegiat budaya di Trowulan.
Pertemuan tersebut dilakukan di pendopo lemah tulis (homestay) belakang petilasan Raden wijaya (siti inggil) desa bejijong kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Sabtu (13/5/2023).
Beberapa pengurus yang telah hadir juga merupakan seniman baik pembatik, pemahat sampai dengan ahli kriya logam, serta pegiat kebudayaan di trowulan.
Kang mas Toni, S.E sebagai ketua umum, kang mas masdukin, S.E sebagai sekjend, mas bondan sebagai ketua dewan majelis, mbah oyek antiko sebagai ketua dewan adat.
Mas supriadi sebagai ketua 2 dan Angga, S.H. sebagai ketua 3. Mereka merupakan pegiat budaya yang merintis komitmen bersama di kecamatan Trowulan yang di namai Madyantara Ring Majapahit yang memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan kebudayaan di Trowulan.
Salah satu pengurus yang sangat menarik perhatian adalah kang mas Toni, S.E (Ketua umum) Madyantara Ring majapahit, yang juga seorang aktivis kebudayaan senior yang dikenal di Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Sebagai seorang yang telah berpengalaman, mas toni ini telah mengumpulkan pegiat budaya di tingkat desa-desa di kecamatan Trowulan yang diharapkan bisa membangun jaringan kebudayaan tingkat desa.
Pegiat budaya ini berperan penting dalam melakukan penataan kebudayaan tingkat desa dan menyebarkan visi serta misi Madyantara Ring Majapahit di tingkat desa.
“Saya tadi dalam pertemuan Madyantara Ring Majapahit telah memberikan komitmen dan orasi budaya yang menguraikan dengan gamblang dan jelas tujuan / latar belakang dibentuknya Madyantara di tlatah bumi Majapahit ini.
Saya mewakili segenap dewan pendiri dan jajaran dewan pengurus juga memberikan ucapan/ apresiasi tinggi kepada semua pihak atas segala bentuk kontribusi yang disumbangkan pada acara Halal bihalal (brayat agung kinasih ) Kuncaraning Budaya Minangka Bentenge Bangsa,” jelas mas Toni.
Mas Toni juga berpesan kepada semua anggota Madyantara Ring Majapahit agar kiranya kita tetap sabar dengan terus bergerak dalam aktifitas. Kompak dan tentunya terus optimis positif tanpa batas dengan keberadaan organisasi budaya di trowulan.
Mas Toni juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi dalam perjalanan penataan pegiat budaya yang di wadahi Madyantara Ring Majapahit di Trowulan.
“Salah satunya adalah egosektoral, mindset, kesepahaman. Namun, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, komitmen yang tinggi serta rasa damai sejahtera akan berhasil menyelesaikan mempersatukan pegiat budaya di kecamatan Trowulan sehingga dapat menjadi ego to eco,” jelasnya.
Selain itu, Mas toni juga menyampaikan bahwa pentingnya sebuah kebersamaan antar pegiat budaya di Trowulan tanpa adanya perlakuan yang berbeda terhadap daerah tingkat desa dengan karakteristik yang beragam potensi-potensi desa di kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.
“Saya berharap agar seluruh desa di Trowulan dapat mendapatkan perhatian dalam kemajuan kebudayaan dan pengembangan kebudayaan yang baik,” harapnya.
Dalam semangat persatuan, beberapa pegiat budaya yang hadir sepakat untuk bersama memajukan kemajuan kebudayaan di kecamatan trowulan.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, Madyantara Ring Majapahit berharap dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat adat budaya di kecamatan Trowulan khususnya di tingkat desa.
Dalam pertemuan mendatang akan menjadi momentum bagi Madyantara Ring Majapahit untuk memperjuangkan dan menjalankan kerja jangka panjang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam pemajuan kebudayaan di kecamatan Trowulan. (Jay)