Majalahglobal.com, Mojokerto – 13 Partai Politik (Parpol) mendeklarasikan Gus Barra – Dokter Rizal (Mubarok) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030.
13 parpol tersebut terdiri dari Partai NasDem, PPP, PAN, Demokrat, Gerindra, PBB, PKN, Gelora, Ummat, PSI, Hanura, Perindo, dan Partai Garuda.
Kiai Asep Saifuddin Chalim mengatakan, total sementara ada 13 parpol yang mendukung Barra – Rizal. Ini deklarasi pertama, setelah pendaftaran di KPU Kabupaten Mojokerto maka bakal ada deklarasi lagi di lapangan besar Amanatul ummah.
“Saya ingin mengajak, mari semangat memenangkan Mubarok sama dengan memerdekakan Indonesia. Kenapa, karena hari ini menurut saya, Mojokerto belum merdeka. Pemerintah Kabupaten Mojokerto saat ini dikendalikan dari penjara,” ungkap Kiai Asep yang merupakan ayah kandung dari Gus Barra, Minggu (4/8/2024) di Kampus IKHAC.
Ditegaskannya, pada 1 Agustus 2024, Ibu Ikfina masih melakukan mutasi jabatan yang itu tidak boleh seharusnya, harusnya 6 bulan sebelum pilkada sudah tidak boleh.
“Orang memandang hal itu sebagai wujud dari jual beli jabatan untuk dana Pemilihan Bupati Mojokerto. Hari ini bisa dilihat, telah ada upaya pengkondisian OPD untuk kemenangan Ikfina. Hal ini adalah sebuah kejahatan dan OPD-nya mau karena ketakutan. Ini berarti Kabupaten Mojokerto belum merdeka,” ungkap Kiai Asep yang merupakan pengasuh Ponpes Amanatul Ummah.
Masih kata Kiai Asep, yang akan diperjuangkan adalah Mojokerto maju, adil, dan makmur. Maju artinya harus maju dalam berbagai bidang.
“Saat Mubarok terpilih, Pusat Pemerintahannya harus berada di Kabupaten Mojokerto bukan di Kota Mojokerto. Kita juga akan merencanakan tempat-tempat untuk kemajuan Mojokerto. Sebelumnya pernah ada qoriah, atlit, dan penyanyi yang sudah dikenal nasional namun sekarang tenggelam karena tidak ada orientasi Bupati untuk mensejahterakan rakyat,” papar Kiai Asep yang dikenal dermawan ini.
Kiai Asep menjelaskan, contoh Bupati Ikfina mementingkan dirinya sendiri adalah pekerjaan yang dilakukan dari hari ke hari adalah jadi narasumber. Jadi hak-hak orang jadi narasumber diambil oleh Bupati Ikfina.
“Deklarasi ini selain diikuti 13 parpol juga diikuti konstituen dan akar rumput PDIP. Berarti yang bakal berdeklarasi ada 14 parpol. Setiap parpol nanti deklarasi satu persatu,” ucap Kiai Asep.
Diterangkannya, Mubarok itu singkatan nama dari Muhammad Al Barraa dan Rizal. Mubarok artinya bertabur keberkahan.
“Kemudian terkait BK Desa Mojokerto juga dipilihi, jadi berasa tidak adil karena siapa yang mendapatkan BK Desa maka harus mendukung Bupati. Hal ini telah menghilangkan nilai keadilan,” terang Kiai Asep.
Dalam pemerintahan Mubarok nanti, semua OPD harus yang berpotensi dan layak kompetensinya. Terkait Pendidikan juga tidak ada upaya untuk meningkatkan pendidikan.
“SMA Negeri di Kabupaten Mojokerto jarang sekali bisa masuk kedokteran. Sementara yang sekolah di Amanatul ummah Mojokerto banyak sekali yang diterima kedokteran. Ada SMAN 1 Bangsal yang ingin maju dan belajar ke Amanatul Ummah tapi disemprit Kepala Dinas Pendidikan katanya jangan dekat-dekat Kiai Asep,” ungkap Kiai Asep.
Achmady menambahkan, yang jelas bahwa apa yang dijelaskan Romo Kiai Asep itu terbukti dan itulah kenyataannya. Mari memilih pemimpin Barra – Rizal.
“Semoga Mojokerto bisa lebih baik. Insha Allah masih banyak laskar fajar yang membela untuk kebaikan Mojokerto,” terang Achmady yang merupakan ayah kandung dari Dokter Rizal.
Sementara itu, Gus Barra menjelaskan, nanti tanggal 27 Agustus 2024 insha Allah sudah pihaknya penuhi semua syaratnya, termasuk dukungan 20% dari parpol parlemen.
“Kepada semua partai pendukung, kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya. Semoga pasangan Mubarok bisa menang secara mutlak. Kami tidak berbicara visi misi karena nanti ada waktunya akan kita sampaikan secara gamblang saat deklarasi kedua di Lapangan Besar Amanatul Ummah,” ucap Gus Barra. (Jay/Adv)
