Halsel – Majalahglobal.com. Para ojek laut speed-bood rute Laiwui Kawasi ke pulau Bacan mengecam keras tindakan pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan. Provinsi Maluku Utara, melakukan pembiaraan empat (4) kapal cepat milik PT. Harita Grup.
Pasalnya, kehadiran 4 kapal cepat milik PT. Harita Grup di antaranya KM. Masa Jaya, Budi Mulia, Kleo Patra, dan Long Irom mengangkut penumpang rute Bacan-Kawasi membuat para ojek laut speed-bood merasa dirugikan. Rabu (10/07/24).
Dengan adanya empat unit kapal cepat milik PT. Harita Grup semua penumpang tidak lagi ikut speed-bood sehingga kami sangat di rugikan. Kata Sudirman Lewer selaku putra Kawasi sekaligus mewakili ojek laut kepulauan obi.
Sudirman menuturkan sebelum hadirinya 4 unit armada milik PT. Harita Grup, pendapatan para ojek laut dapat membantu kebutuhan keluarga sehari-hari hingga biaya pendidikan anak-anak mereka.
Penghasilan kami rata-rata Rp.2.000.000 (dua jutah) lebih dalam per hari, tetapi sejak hadirinya kapal cepat milik PT. Harita Grup tidak lagi ada pendapatan, bahkan sampai 10 hari barulah kami mendapatkan penumpang,
Hal ini sangat merugikan kami karena demi memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anak kami sudah terhalang. Tuturnya
Lebih lanjut Sudirman mengungkapkan bahwa kapal cepat milik PT. Harita Grup dalam sehari terus bulak-balik mengangkut penumpang Bacan-Kawasi dengan kepasitas penumpang sebanyak 80 orang lebih.
Padahal kehadiran PT. Harita Grup di Kawasi Kab. Halmahera Selatan untuk pertambangan nickel bukan mengoprasikan kapal cepat.
Perlu kami pertegaskan bahwa Kehadiran PT. Harita Grup di Desa Kawasi Halmahera Selatan untuk pertambangan nickel bukan ojek laut mengangkut penumpang.,
Untuk itu apa bila Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba dan kementrian perhubungan laut pulau Bacan, dan Obi tidak mengambil langkah menghentikan maka kami pastikan akan membakar kapal cepat milik PT. Harita Grup. Tegas para ojek laut sambil tapak tangan yang meriah saat di konfirmasi Wartawan.
(Jurnalis/Kandi)
