Testimoni Tentang MA KHOMSANI NUR Klanting Lumajang

Lumajang – Masa putih abu abu kali ini sangat berbeda dengan kebanyakan cerita biasanya yg selalu bercerita tentang cinta (non halal (lawan jenis maksudnya :v )). Masa putih abu abu kali ini lebih menceritakan tentang bagaimana kita bisa menjadi seseorang yang lebih baik, lebih bermanfaat, lebih, lebih, dan lebih dari sebelumnya.

 

 

Untuk menjadi seseorang yang lebih baik, lebih bermanfaat, lebih, lebih dan lebih anda bisa memulainya dengan bersekolah di MA KHOMSANI NUR. MA yang memiliki visi “Menciptakan generasi Qur’ani yang mampu menjawab tantangan zaman” dan misi “Mengamalkan Al-Qur’an dan Shalawat dalam kehidupan sehari hari serta Pembelajaran Nachwu-Shorof” ini berlokasi di Klanting, Sukodono Lumajang.

 

Tidak tangung tanggung sekolah ini mengajak kita berinteraksi langsung dengan Allah dan Rasulullah melalui pembacaan Al-Qur’an dan Shalawat. Dan tahukah anda jumlah shalwatnya sekarang sudah lebih dari 7000 shalawat. Bukan hanya cukup tapi sangat “amaze” untuk sekolah seukuran MA.

 

Tidak cukup sampai disitu. Setiap hari MA KHOMSANI NUR juga rutin melaksanakan diniah pagi, yang dibimbing langsung oleh ustadz ustadz yang memang ahli dibidangnya.

Seperti diniah Al-Qur’an oleh Ustadz Shodiq. Kitab Sulam Taufik oleh Ustadz Abdus Shomad dan Kitab Tambihul Muta’alim oleh Ustadz Hayyun Muslih.

 

Kamis pagi pun MA KHOMSANI NUR rutin menggelar ziarah makam Abah Khomsani. Seorang Ulama dan Tokoh Masyarakat kota Lumajang. Beliau adalah ayah dari Abah Chayyul Abidin (pendiri MA KHOMSANI NUR) yang sampai sekarang namanya di abadikan sebagai nama sekolah, MA KHOMSANI NUR.

 

Tujuan dari diadakannya ziarah makam Abah Khomsani adalah sebagai “inspiration”, agar kita hidup tidak melupakan sejarah dan mampu membuat sejarah baru di kemudian hari. ” Urip sepisan ojo sampe mati”. Ujar Pak Kepsek saat menasihati kami.

 

Bagaimana dengan sedikit cerita diatas?.

1. Berinteraksi secara langsung dengan Allah dan Rasulullah melalui pembacaan Al-Qur’an dan Shalawat.

2. Diniah pagi yang sudah menjadi makanan sehari hari.

3. Ziarah makam Abah Khomsani sebagai perwudan rasa terima kasih dan pengabdian seorang murid kepada guru besarnya.

 

Itu hanyalah sebagian kecil cerita mengenai MA KHOMSANI NUR. Masih banyak cerita luar biasa yang perlu anda ketahui. Jadi kenapa tidak sekolah di MA KHOMSANI NUR saja. Sekolah yang jelas jelas mengutamakan sisi religiusnya tanpa mengesampingkan ilmu dunianya.

 

Veve Violeta Alumni MA KHOMSANI NUR tahun 2018. (Atz)

Exit mobile version