Breaking News
Euforia Pesta Rakyat Hari Jadi ke-106 Kota Mojokerto Dinikmati Banyak Masyarakat Rutan Kelas IIB KotaAgung Menuju Bersinar, Razia Kamar Hunian dan Tes Urine Pegawai Beserta WBP Rutan Kelas IIB KotaAgung Menuju Bersinar, Razia Kamar Hunian dan Tes Urine Pegawai Beserta WBP KOTAAGUNG, majalahglobal.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kota Agung Melaksanakan Kegiatan Razia kamar hunian Dan Test Urine bagi Petugas serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini berlangsung Sabtu (22/06/2024) berhasil menemukan sejumlah barang terlarang. Kepala Rutan Kelas IIB Kotaagung Benny Muhammad Saefulloh yang di dampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Habibie Agusman mengatakan, Dalam razia tersebut ditemukan beberapa barang yang dilarang. Mulai dari sendok, botol kaca, alat cukur kumis, korek gas, dan Hanger Kawat. “Ada berbagai barang yang sebenarnya terlarang, ditemukan petugas dalam razia ini. Namun kami tidak menemukan benda-benda seperti narkoba dan Handphone”. Terangnya Lebih lanjut Benny mengatakan, razia dan Test urine mendadak ini dilaksanakan tepat setelah mengikuti Deklarasi BERSINAR ( BERSIH DARI NARKOBA ) yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kota Agung. Kegiatan ini juga di maksudkan untuk mencegah masuknya benda-benda terlarang seperti narkoba.” Karena selain dalam rangka mencegah kemungkinan masuknya narkoba di dalam lingkungan rutan, kita juga meminimalisir penggunaan handphone dan senjata tajam pada narapidana dan tahanan,” tegasnya. Selain melaksanakan Razia, Rutan kota agung Juga melaksanakan Test urine kepada seluruh Petugas Rutan Kota Agung dan 16 orang WBP. “Selain melaksanakan Razia kita juga melakukan tes urine bagi WBP dan Petugas Rutan Kota Agung yang pimpin langsung oleh pihak BNNK Tanggamus, alhamdulillah hasilnya negatif Narkoba. Saya berharap para petugas terus dapat memberikan yang terbaik untuk warga binaan didalam Rutan Kotaagung dan saya siap mendukung semua program pemerintah terhadap pemberantasan narkoba mau itu diluar atau didalam Rutan.” Tutup benny. Oleh: Andi JR Kaperwil MG Deklarasi Dalam Rangka Mewujudkan UPT Pemasyarakatan Wilayah Lampung Bersih Dari Narkoba Larangan Bagi Perangkat Desa menurut UU Desa Yang Bisa Membuatnya Diberhentikan Atau Dipecat

Pemkot Mojokerto Mulai Monitoring Hewan Kurban Yang Ada di Lapak-Lapak

Kota Mojokerto – Pemerintah kota (Pemkot) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mulai melakukan monitoring kesehatan hewan kurban di Kota Mojokerto yang dijual di lapak-lapak.

 

 

Hal tersebut guna memastikan hewan kurban yang dijual dan masuk ke Kota Mojokerto dalam kondisi sehat dan layak, serta sesuai syariat Islam.

 

“Sejak Senin kemarin dinas terkait sudah saya instruksikan untuk turun ke lapak-lapak penjual hewan kurban yang ada di Kota Mojokerto,” ungkap Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro, Kamis (13/6).

 

Dari 22 lapak hewan kurban yang dilakukan monitoring, hasilnya mayoritas hewan yang dijual di Kota Mojokerto dalam kondisi sehat dan bagus.

 

“Alhamdulillah hingga saat ini dilaporkan hasilnya bagus, kondisi hewan nya sehat-sehat meskipun ada satu dua yang memang kelelahan karena perjalanan,” terangnya.

 

Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini juga mengungkapkan beberapa hewan kurban yang dijual di lapak sebagaian datang dari luar kota, seperti Jombang, hingga Trenggalek.

 

Hingga Selasa 11 Juni 2024 tercatat ada 33 ekor sapi, 440 kambing, dan 14 domba yang dijual di lapak-lapak yang tersebar di Kota Mojokerto. Jumlah itu diperkirakannya masih akan terus bertambah hingga perayaan Iduladha tiba.

 

“Itu belum keseluruhan, karena jumlah peternak yang ada di Kota Mojokerto sendiri ada sekitar 100 an, baik peternak skala kecil hingga sedang,” imbuhnya.

 

Monitoring kesehatan hewan kurban ini akan terus dilakukan Pemkot Mojokerto hingga hari-H Iduladha, baik di musala, masjid maupun Rumah Potong Hewan (RPH).

Baca Juga :  Polsek Dlanggu Tingkatkan Sinergitas Dengan Masyarakat Melalui Giat Jumat Curhat

 

“Insyallah kita juga akan dibantu adik-adik dari FKH UB untuk melakukan pemantauan kesehatan pada saat H-1 sampai hari-H penyembelihan di musala, masjid, maupun RPH,” pungkasnya.

 

Sementara itu Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Mojokerto drh. Anggraita Putra menjelaskan tidak ditemukan penyakit menular strategis seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) ataupun Lumpy Skin Disease (LSD) pada monitoring yang sudah dilakukan.

 

“Kemarin hanya sebagian kecil temuan hewan yang flu karena mungkin kelelahan, tapi sudah kita berikan vitamin, dan disinfectan kepada penjualnya,” terangnya.

 

Menurut drh. Putra ada beberapa hal yang berlu diperhatikan masyarakat untuk memilih hewan kurban, diantaranya tidak cacat, kurus, sakit dan dipastikan umurnya sudah cukup untuk disembelih.

 

“Untuk sapi yang siap disembelih harus berada di umur paling kurang tiga sampai empat tahun. Tentu dengan catatan harus sehat,” tambahnya. (Jay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *