mahkota555

Hak Jawab Direktur RSUD Labuha Terkait Keributan Pasien Lakalantas Dan Dokter

Hak Jawab Direktur RSUD Labuha Terkait Keributan Pasien Lakalantas Dan Dokter
Hak Jawab Direktur RSUD Labuha Terkait Keributan Pasien Lakalantas Dan Dokter

Halmahera Selatan, majalahglobal.com – Persoalan keributan antara keluarga pasien lakalantas dan dokter yang telah terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ibu/kota Labuha Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), beberapa waktu lalu, membuat Dirut RSUD Labuha Ferdian angkat bicara, Jum’at (05/01/2024).

Insiden tersebut, berikut hak jawab disampaikan direktur RSUD Labuha Ferdian Hidayat, bahwa kronologis kejadian pasien atas nama Ishak T. Thalib asal warga Masyarakat Desa Posi-Posi Kec. Kayoa Selatan berdomisili sementara di ibu/kota Labuha memaparkan bahwa, saat itu pasien di rujuk ke IGD RSUD Labuha
Pada tanggal 03 januari 2024 sekitar pukul 07:00 Wit, bersangkutan jalani Diagnosis; Multipel Vulnus Excertum, Vulnus Laseratum dan regio nasal,” terang Ferdian.

“Kronologi kejadiannya pasien kecelakaan lalu lintas dan mengalami luka lecet di bagian wajah, kaki, tangan dan terdapat luka robek di hidung sehingga membuatnya Pingsan serta Muntah,” paparnya.

Sedangkan tanda-tanda penurunan kesadaran dapat diperjelaskan bahwa pasien tidak ada tanda-tanda krepitasi dan deformitas.

Begitu juga kata Ferdian, kemudian Pasien juga menolak untuk di periksa gigi atau menolak membuka mulutnya. Sementara untuk penanganan di IGD pada langkah awal yang dilakukan saat itu, pasien tiba di IGD RSUD Labuha, sekitar pukul 07.00 Wit. langsung dilakukan pemeriksaan fisik dan diberi tindakan.

Ferdian menjelaskan hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa pasien mengalami luka robek di hidung, dan luka lecet pada wajah maupun badan sehingga pasien segera dilakukan penanganan tindakan hecting 2 jahitan di hidung, perawatan luka, dengan pemberian obat anti nyeri, dan anti infeksi (anti biotik),” ungkap Ferdian.

Setelah itu pasien di observasi selama 4 jam dan
dinyatakan stabil sehingga di resepkan obat untuk pulang (keluar dari RSUD) sekitar pukul 11.30 Wit.

Sebelumnya pasien juga dianjurkan untuk beristirahat di rumah dan kontrol kembali ke poli gigi dan poli bedah jika ada keluhan nanti,” tutur Ferdian lagi.

Ferdian menambahkan sekitar pukul 00:30 Wit, pada malam hari tanggal 04 januari 2024, pasien balik kembali ke IGD bersama keluarga dan temannya, pasien juga bisa berjalan sendiri dan naik sendiri di kursi roda.

Pasien sempat keluhkan pusing dan sakit pada bagian mulut (gigi), dan mengaku awalnya keadaan saat pulang stabil dari itu boleh di pulangkan oleh dokter serta sudah di berikan informasi.

Dokter sempat menanyakan ke pasien kenapa Kembali ke IGD, alasannya pasien tinggal sendirian di rumahnya tidak ada yang bisa rawat dan berikan makanan. Itu sebabnya pasien meminta di rawat di rumah sakit.

Saat itu sempat terjadi diskum sehingga menimbulkan perdebatan antara dokter dan keluarga pasien. Pasien juga sempat diperiksa oleh dokter IGD RSUD Labuha, dan merencanakan untuk foto rontgen, awalnya keluarga setuju tetapi tiba-tiba berubah pikiran dan menolak di lakukan foto rontgen.

Untuk hasil pemeriksaan fisik pasien dalam keadaan stabil dan tidak memerlukan perawatan inap atau penanganan lebih lanjut, namun pasien tidak mau lagi dilakukan rontgen dan langsung pulang (pergi bersama keluarga meninggalkan rumah sakit),” tutup Ferdian selaku Dirut RSUD Labuha.

(Tim/Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *