mahkota555

Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku

Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku
Wali Kota Mojokerto saat menyerahkan cindera mata logo Kerajaan Majapahit
Majalahglobal.com, Mojokerto – Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E. menerima kunjungan studi lapangan pelatihan kepemimpinan administrator angkatan VIII Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku.
Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku
Wali Kota Mojokerto saat menyampaikan sambutannya
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Mojokerto memaparkan Kota Mojokerto saat ini mengarah ke kota pariwisata. Memang saat ini icon wisata Kota Mojokerto belum terbentuk. Namun di akhir tahun 2023 nanti ada wisata Taman Bahari Mojopahit yang bakal menjadi incon wisata Kota Mojokerto.
“Kami disini juga punya potensi sejarahnya Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia. Presiden Soekarno selama 8 tahun lebih tinggal di Kota Mojokerto. Saya sudah menulis buku tentang jejak Soekarno di Kota Mojokerto dan nanti bisa dibagikan sebagai cindera mata,” ungkap Ning Ita sapaan karib Wali Kota Mojokerto, Senin (7/8/2023) di Sabha Mandala Madya Balai Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku
Wali Kota Mojokerto saat menyerahkan buku Jejak Soekarno
Ning Ita mengungkapkan, Balai Kota Mojokerto ini dulu adalah tempat bermainnya Soekarno. Dia tinggal di Kota Mojokerto mulai 1907 sampai 1916.
“Presiden Soekarno dulu sekolah di SDN Purwotengah Kota Mojokerto dan SMPN 2 Kota Mojokerto. Kedua sekolah tersebut sudah kami tetapkan sebagai bangunan cagar budaya dan sudah kami daftarkan ke Kemendikbudristek,” jelas Ning Ita.
Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku
Wali Kota Mojokerto saat foto bersama
Masih kata Ning Ita, beberapa tokoh nasional juga sudah berkunjung melihat secara langsung SDN Purwotengah Kota Mojokerto dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
“Saya juga sudah membuat grand design yang saat ini masih dalam proses untuk bisa mendapatkan persetujuan dari pemerintah pusat. Mengingat hal ini bangunan cagar budaya, maka kami tidak berani membangun, merevitalisasi ataupun merestorasi karena undang-undangnya jelas, salah bisa berakibat pidana,” terang Ning Ita.
Lebih lanjut dikatakannya, semoga di tahun depan hasil koordinasi dengan lintas Kementerian ini bisa segera dilakukan restorasi sebagian.
“Harapannya, tempat bersejarah itu akan dibangun sesuai dengan grand design yang kami ajukan yakni Gallery Soekarno masa kecil. Disana akan ada pusat literasi tentang Soekarno di masa kecil tetapi semuanya disajikan dalam skema digitalisasi. Tidak lagi seperti museum-museum yang menghadirkan barang-barang bersejarah namun barang-barang bersejarahnya juga ada seperti papan tulis, bangku sekolah dan lonceng sekolah,” papar Ning Ita.
Ning Ita menyebutkan, hal ini merupakan sejarah besar yang ada di Kota Mojokerto. Itulah yang menjadi penyemangat motivasi meskipun Kota Mojokerto terbatas sumber daya alamnya tetapi Kota Mojokerto punya potensi sumber daya manusia yang luar biasa.
“Kami punya semangat kebesaran dan kejayaan Majapahit. Itulah semangat yang ada di dalam darah kami. Kami optimis Kota Mojokerto bisa menjadi kota yang memiliki daya saing dan kemandirian. Saya kira hasil-hasil dari kerja kami itu bisa dilihat secara nyata didalam setiap indikator kinerja. Setiap indikator kinerja ini mengalami peningkatan yang graduated. Artinya kerja kami tidak sia-sia,” tandas Ning Ita.
Wali Kota Mojokerto Terima Kunjungan BPSDM Provinsi Maluku
Wali Kota saat menerima cindera mata dari BPSDM Provinsi Maluku
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Badan Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, Faizal Ahmad, S.Stp., M.Si. menerangkan, BPSDM Provinsi Maluku mau belajar dari Kota Mojokerto. Kota Mojokerto telah berubah banyak. Dari kota kecil sekarang menjadi kota maju.
“Inovasi sumber daya manusia Kota Mojokerto sangat luar biasa. Contohnya seperti Inovasi GAYATRI, Inovasi SIPANDU, Inovasi SIMOKER dan Inovasi GEMPA GENTING. Semoga teman-teman peserta bisa menerapkan di Provinsi Maluku,” ujar Faizal.
Faizal menjelaskan, BPSDM Provinsi Maluku sudah membangun kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kemudian kami berkonsultasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kota/Kabupaten mana yang maju di Provinsi Jawa Timur. Saat itu kami diberitahu ada beberapa Kota/Kabupaten di Jawa Timur yang maju perkembangannya. Pilihan kami ke Kota Mojokerto karena kami tertarik dengan sumber daya alam yang sedikit tapi kota ini maju. Jadi Kota Mojokerto ini sama seperti Singapura dan Jepang.  Sumber daya alamnya sedikit namun sumber daya manusianya luar biasa,” papar Faizal.
Faizal menyebutkan, total ada 40 peserta dari Provinsi Maluku yang hadir di acara ini. 40 peserta tersebut terdiri dari 14 peserta perwakilan Pemkab Maluku Tengah, 17 peserta perwakilan Pemkab Buru Selatan, 5 peserta perwakilan Pemkab Seram Bagian Timur dan 4 peserta perwakilan Pemkot Ternate.
“Studi lapangan ini bertujuan untuk membantu peserta menentukan kunci dari organisasi yang memiliki best practice. Kemudian sebagai alat strategi manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dan yang terakhir untuk mengurangi biaya karena kesalahan, pencegahan sebelum kesalahan terjadi dan penyederhanaan proses pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi,” tutup Faizal. (Jay/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *