Diduga Bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Manggarai Tidak Tepat Sasaran

Diduga Bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Manggarai Tidak Tepat Sasaran
Diduga Bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Manggarai Tidak Tepat Sasaran

Manggarai – Jauh dari kata mewah, itu kondisi rumah milik pasutri Nikolaus jemalu (70) dan Teklailas (65) yang merupakan warga Dusun Copu RT 002/ RW 004, Desa Wae codi Kecamatan Cibal Barat Kabupaten Manggarai,Nusa Tenggara Timur.

Niko mengaku, dirinya hanya pekerja serabutan untuk menghidupi keluarga, jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan sehari haripun terasa berat. Kamis (03/02/2022)

“Padahal sudah lebih dari tiga kali petugas dari pemerintah Desa Wae codi mengambil gambar rumah saya, namun hingga saat ini bantuan tak kunjung datang,” tegasnya.

Masih kata Niko, dengan kondisi rumah yang tidak layak huni seperti ini, saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah, baik itu rutilahu atau BSPS.

Niko mengaku,kalau rumahnya perna bencana alam tahun lalu,waktu itu ada dapat sumbangan dari dinas sosial,tapi berupa beras dan zing gelombang,itupun tidak banyak,pungkasnya

Hal serupa disampaikan oleh seseorang yang enggan dimedia kan namanya yang juga merupakan tetangga dekat, bahwa rumah milik niko harus segera di perbaiki karna dulu rumahnya perna bencana alam

“Pemilik rumah tersebut bukan tidak mau memperbaikinya, namun terbentur oleh keterbatasan ekonomi, sehingga mereka tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya,” kata tetangganya

Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk menutupi kebutuhan sehari hari saja kekurangan, Yang saya heran, padahal tahun lalu di Desa wae codi sedang berjalan progaram Rumah tidak layak huni (rutilahu),justru yang dapat bantuan warga yang di anggap mapan dibandingkan dengan Niko pemilik rumah tidak layak huni, “pungkasnya.

Selepas itu kamipun mengkofirmasi dengan pihak pemerintah desa selaku yang datang mengambila gambar rumahnya Nikolaus ini.

Saya memang perna mengambil gambar rumahnya bapak Niko,tapi itu di tahun 2015,pungkas Agustinus jasman selaku Kaur pembangunan di desa wae codi. (Robert Moos)

Exit mobile version