Majalahglobal.com, SINTANG – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang memimpin jalannya rapat evaluasi pelaksanaan penanganan covid-19 tahun 2020 dan Perencanaan Penanganan Covid-19 di tahun 2021 di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu, (13/01/2021).
Melalui rapat tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang menyusun rencana untuk mengendalikan dan menurunkan penyebaran covid-19 di Kabupaten Sintang yang saat ini berada di zona orange dan kasus terkonfirmasi terus mengalami peningkatan.
“Kabupaten Sintang masuk kategori zona orange. Sejak April 2020 hingga kini, terjadi 681 kasus. Enam diantaranya meninggal. Puncak kasus terbanyak di Kabupaten Sintang terjadi pada minggu ketiga Oktober 2020 dengan 69 kasus yang didominasi kluster Seminari Menyurai. Selesai Natal dan Tahun Baru 2021, melonjak lagi dengan 63 kasus dengan 1 orang meninggal. Yang 63 kasus ini, 61 orang diantaranya sehabis melakukan perjalanan liburan, hanya 2 orang yang tidak pergi kemana-mana namun tertular. Saya menganggap kinerja tim satgas sudah bagus. Kadang-kadang pas saya sedang ngopi, ada penertiban. Itu bagus,” jelas Bupati Sintang.
Menurut Jarot kasus corona di Kabupaten Sintang belum mencapai puncaknya dan tidak tahu kapan berakhir. Ruang Isolasi Khusus di RSUD AM Djoen Sintang ada 7 tempat tidur, terisi 5. Ruang Isolasi Mandiri memiliki 20 tempat tidur, terisi 15. Dan masih mengandalkan 3 T yakni test, tracing dan treatment ditambah vaksinasi.
“Kita terus ingatkan masyarakat untuk menerapkan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Mengatasi corona ini harus kolaborasi dan bersama-sama. RT, RW, Desa yang mandiri dan siaga corona penting untuk diaktifkan,” pungkas Bupati Sintang. (bos)