Banyuasin – majalahglobal.com : Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) menunjukkan hasil.Di beberapa daerah Terbukti dalam satu tahun petani mampu tiga kali panen dari lahan rawa.
“Masyarakat sangat bersyukur (berkat adanya Program SERASI).kementerian pertanian,Saat ini kondisi areal persawahan yang dulu suvlai air ke sawah mereka terkadang mengalami kendala akibat pendangkalan beberapa aliran Tersier akibat banyaknya sampah serta rerumputan, sehingga terjadi pendangkalan aliran tersier.Kondisinya sekarang jauh lebih baik.mereka berterima kasih dengan adanya program ini di wilayah Desa Telang jaya”kata dua orang petani Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang kabupaten Banyuasin.(16/10/2019)
Serasi Desa Telang jaya merupakan salah satu dari sekian banyak Desa di kabupaten Banyuasin yang menerima program optimalisasi lahan rawa.Dengan luas 934 hektare. program ini merupakan andalan Kementerian Pertanian tahun ini.Saat ini Desa Telang jaya telah sampai pada Penyaluran benih Bantuan sebanyak 74,720 kg kepada 18 kelompok tani.aktivitas konstruksi yang telah di selesai di kerjakan,menjadikan beberapa petani mulai melakukan penanaman(penaburan)Benih bantuan impari 32.walaupun kondisi musim saat ini Sedang terjadi kemarau panjang.
“Saat di temui ketua UPKK Desa Telang jaya,”Suparjo.menuturkan seluruh pekerjaan penggalian berupa normalisasi saluran utama,optimalisasi saluran tersier,membangun pintu air, membangun gorong-gorong dan saluran konektor dengan total luas sawah yang dialiri mencapai 934 hektare,”Diapun mengharapkan lahan sawah terus dapat ditanam tiga kali dalam setahun.Terlebih dengan modernisasi pertanian seperti dengan menggubakan traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, transplanter, pompa air, hand sprayer, powertrasher, combine harvester, dryer, RMU serta alat lainnya telah menyentuh langsung ke lapangan.Sehingga program SERASI dapat meningkatkan produktivitas yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.Dirinya mengatakan bahwa dengan pengolahan tanah yang baik, tanam serentak dengan benih berlabel dan irigasi yang lancar mendukung produksi. Jika telah selesai panen serempak, petani dapat segera melakukan olah tanah dan tanam kembali.
“Dirinya meminta peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pengawas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan aparat pertanian lain perlu ditingkatkan. Pembinaan dan pendampingan harus terus dilakukan agar kegiatan tanam ini terus menghasilkan,” lanjutnya.(Tri Sutrisno)