Ning Ita: Generasi Muda Harus Bijak Bermedia Sosial

MOJOKERTO – majalahglobal.com : Setelah menggelar khitanan massal dan donor darah dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019, PWI Mojokerto Rabu (27/2) mengadakan sarasehan HPN 2019 dengan tema “Bijak Bermedia Sosial”. Acara digelar di Aula Dinas Pendidikan dengan peserta siswa SMP SMA se-Kota Mojokerto.

Acara sarasehan dibuka oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari didampingi Kepala Dinas Pendidikan Amin Wachid, Kapolresta AKBP Sigit Dany Setyono serta Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno.

Ketua PWI Mojokerto, Diak Eko Purwanto mengatakan bahwa tema bijak bermedsos sudah dipilih oleh panitia sejak lama. “Fenomena medsos adalah bahaya laten yang tidak bisa diabaikan. Bahkan bayi yang baru lahir juga bisa terkena dampak medsos dari orang tuanya,” kata Diak.

Ia menyampaikan tentang keprihatinannya karena banyak orang yang tidak memahami tentang UU ITE dan etika bermedia sosial. Sehingga banyak yang terjerat masalah terkait ujaran kebencian (hate speach) itu orang awam, bukan pembuat berita Hoax.

Dalam kesempatan ini Diak menyarankan agar pemahaman tentang UU ITE dan etika bermedia sosial bisa masuk ke dalam kurikulum sekolah atau setidaknya bisa dimasukkan dalam kegiatan ekstra kurikuler sekolah.  

Mengakhiri laporannya, Diak mengingatkan para peserta sarasehan akan dampak dari penggunaan telepon genggam. “Dengan handphone bisa merusak dan memberi manfaat yang tinggi, terserah pada kalian yang memanfaatkan dari kecanggihan handphone,” pungkas Diak.

Sementara itu Ning Ita dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya karena bisa bertatap muka dengan generasi muda di Kota Mojokerto. “Saya sebagai WaliKota Mojokerto yang baru, saya ingin membangun Mojokerto. Ayo berkontribusi untuk Kota Mojokerto dan untuk masyarakat Kota Mojokerto. Sesuai dengan visi saya mewujudkan Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil makmur,sejahtera dan bermartabat,” kata Ning Ita.

                Ning Ita menyampaikan bahwamengenyam pendidikan formal merupakanperjalanan panjang untuk mecapai cita-cita. “Di sekolah kalian ditempa, bagaimana ke depan kalian bisa memiliki bekal untuk hidup bermasyarakat. Terkait persoalan ekonomi, sosial yang semuanya tentu ada hubungan dan keterkaitan dengan sesama manusia,” seru Ning Ita.

                Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini juga mengatakan bahwa saat ini generasi muda hidup di dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia maya. “Untuk itu saya berpesan bagaimana kalian harus bijak, bagaimana harus menjadi sebaik-baik manusia ketika berada di dunia maya,” jelasnya.

“Kalau di dunia nyata semua ada indikatornya. Tetapi ketika di dunia maya kita tidak tahu dengan siapa berinteraksi, apa yang ditampilkan oleh teman didunia maya, kita tidak bisa memferivikasi apa yang ada didunia maya belum tentu sesuai dengan visualisasi aslinya,” lanjut Ning Ita. Generasi muda harus memahami berita sebelum menyebarkan agar dikemudian hari tidak terjerat hukum.

Mengakhiri pengarahannya, Ning Ita menyampaikan bahwa kecanggihan teknologi tidak bisa dihindari tetapi harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan akses untuk menambah wawasan, keilmuan dan pengetahuan serta untuk untuk mempermudah hidup dan mencukupi kebutuhan hidup. (Jayak Mardiansyah)

Exit mobile version