Iklan Pandu

Pemkab Banyuwangi Didatangi Balai Besar POM Guna Kerjasama Perlindungan Keamanan Pangan

BANYUWANGI – majalahglobal.com : Pemkab Banyuwangi dikunjungi Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya yaitu Hardaningsih untuk menjajaki kerjasama perlindungan keamanan pangan di kabupaten yang berjuluk The Sunrise of Java ini. Rabu (09/08).

Hardaningsih mengatakan, “Kabupaten Banyuwangi telah bertransformasi menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia. Bahkan, pesona daerah di ujung Timur Pulau Jawa ini juga telah dikenal hingga ke manca negara. Maka tak heran, kalau Banyuwangi kini banyak dikunjungi para pelancong, baik domestik maupun turis asing. Dalam kondisi seperti ini, kami harap masyarakat dan para pelaku usaha di Banyuwangi semakin menyadari pentingnya makanan dan obat-obatan yang aman. Karena, kuliner juga menjadi pendukung pariwisata yang dapat menggerakkan perekonomian daerah. Maka, kami tertarik untuk menjajaki kerjasama terkait perlindungan keamanan pangan di Banyuwangi.” Dan dalam kesempatan ini Hardaningsih yang akrab disapa Nining ini, datang ke Banyuwangi bersama lima orang rombongannya.

Nining menjelaskan, “Ada dua skema kerjasama yang akan dilaksanakan dengan cara mensinergikan program-program BBPOM dengan program pemerintah daerah. Yaitu memberikan edukasi kepada para pelaku usaha kuliner dan IKM obat tradisional.Teknisnya kita lakukan melalui pelatihan dan dialog. Misalnya, Disperindag mempunyai program pelatihan bagi pelaku usaha jamu, kami siap menyediakan nara sumbernya. Begitu juga saat ada pelatihan pelaku usaha kuliner, sehingga kami bisa bertatap muka langsung untuk mengedukasi mereka.

Sedangkan, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang menerima rombongan di Lounge Pelayanan Publik, menyambut baik tawaran kerjasama tersebut. Dia pun berharap kerjasama ini dapat terealisasi sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Banyuwangi akan pentingnya makanan dan obat-obatan yang aman.Dan Wabup pun memaparkan inovasi-inovasi pemkab terkait perlindungan pangan bagi warga. Salah satunya, pemkab meluncurkan program inspektur cilik di sekolah-sekolah untuk melindungi anak-anak dari jajanan berbahaya.

Wabup juga menerangkan, “Inspektur ini dibentuk di tiap-tiap kelas. Mereka akan mengawasi temannya untuk tidak jajan makananan yang mengandung zat yang membahayakan tubuh. Bila inspektur ini mengetahui ada temannya jajan yang tidak sehat, dia bisa langsung mengingatkan temannya atau lapor ke guru dan kepala sekolah langsung.”

Dalam pelaksanaannya nanti, pelaku usaha jamu akan diajarkan beberapa hal. Seperti komposisi bahan dan cara membuat jamu yang tepat, memilih kemasan yang aman dan higienis, dan yang terpenting tidak mencampur jamu dengan bahan kimia obat (BKO) yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Tak jauh berbeda, para pelaku usaha kuliner juga akan diajarkan bagaimana memproduksi makanan yang tidak hanya lezat, namun juga higienis, aman, dan menyehatkan. IKM akan diedukasi diantaranya tentang cara memasak yang tepat, kandungan gizi, packaging yang aman, pelabelan yang benar, hingga memperhatikan tanggal kadaluwarsa. (Andi)

Exit mobile version